Banjarmasin (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (BPBD Kalsel) mengatakan Indeks Ketahanan Daerah (IKD) provinsi setempat meningkat dari 0,53 poin pada 2023 menjadi 0,55 poin pada 2024.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel Bambang Dedi Mulyadi dikonfirmasi di Banjarmasin, Selasa, mengatakan peningkatan IKD menunjukkan kesiapan daerah menghadapi bencana alam.
Baca juga: BPBD Kalsel perkuat strategi tangani karhutla 2025
"Peningkatan IKD tersebut menunjukkan kesiapan Pemerintah Provinsi Kalsel semakin baik menghadapi bencana, namun tantangan ke depan masih besar, sehingga diperlukan langkah inovatif dan kolaborasi yang lebih kuat," ujar Bambang.
Ia mengungkapkan kenaikan IKD Provinsi Kalsel merupakan hasil dari berbagai upaya mitigasi, regulasi, serta partisipasi aktif masyarakat dan pemangku kebijakan.
Selain itu, Bambang menuturkan Indeks Risiko Bencana (IRB) Provinsi Kalsel mengalami penurunan dari 129,44 poin pada 2022 menjadi 122,11 poin (2023), sehingga menunjukkan penanganan bencana semakin membaik.
Bambang mengaku upaya menurunkan IRB bukan tugas yang mudah, mengingat terdapat 72 indikator yang harus dipenuhi pada proses penilaian.
Baca juga: BPBD Balangan sosialisasikan penggunaan APAR bagi pegawai PN Paringin
BPBD Provinsi Kalsel dan pemerintah kabupaten/kota bersinergi dan berbenah dalam penanggulangan bencana, meliputi aspek mitigasi, regulasi, dan keterlibatan masyarakat menangani kebencanaan guna mencapai target yang lebih baik pada 2025.
"Penanganan bencana memerlukan kecepatan dan ketepatan, sehingga kami terus berupaya melakukan berbagai terobosan agar bisa lebih responsif terhadap kondisi kebencanaan yang dinamis," ungkap Bambang.
Selain itu, BPBD Provinsi Kalsel juga tengah bersiap menghadapi potensi puncak musim panas yang diperkirakan akan berdampak pada kondisi cuaca dan kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi.
Bambang menyatakan Pemprov Kalsel memperkuat kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pemangku kebijakan lain untuk meningkatkan ketahanan daerah dan menekan risiko bencana pada masa mendatang.
Baca juga: Pemkab Balangan gelar doa bersama tingkatkan kewaspadaan bencana