Banjarmasin (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan memperkuat strategi penanganan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) guna meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana daerah pada 2025.
BPBD Provinsi Kalsel bersama tim gabungan TNI, Polri, Dinas Kehutanan, Manggala Agni, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup telah mempelajari pola karhutla dari tahun ke tahun.
Baca juga: BPBD Balangan sosialisasikan penggunaan APAR bagi pegawai PN Paringin
"Kami mempelajari pola kejadian karhutla dari tahun sebelumnya dan melakukan berbagai upaya mitigasi serta penanganan darurat," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Kalsel Bambang Dedi Mulyadi dikonfirmasi di Banjarmasin, Selasa.
Bambang menuturkan peningkatan kemampuan penanggulangan bencana sejalan dengan visi dan misi Gubernur Kalsel yang menempatkan kemampuan terhadap perubahan iklim sebagai salah satu prioritas pembangunan dengan mengambil langkah efektif yang diterapkan pada 2024.
Ia mengungkapkan salah satu langkah strategis yang dilakukan menggunakan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dengan persiapan regulasi yang matang.
"BPBD Kalsel telah mengajukan penyediaan helikopter water bombing ke BNPB serta melakukan pembasahan lahan sejak dini, terutama di area rawan seperti sekitar bandara," tutur Bambang.
Baca juga: Pemkab Balangan gelar doa bersama tingkatkan kewaspadaan bencana
Hasil penanganan karhutla pada 2024, kata Bambang, tidak ada penerbangan yang mengalami keterlambatan akibat asap dari kebakaran hutan dan lahan gambut, berbeda dibanding tahun sebelumnya.
Dia mengatakan keberhasilan strategi tersebut menjadi acuan untuk memperkuat strategi penanggulangan bencana karhutla di Kalsel pada masa mendatang.
Saat ini, BPBD Kalsel berupaya menyelesaikan Peraturan Gubernur tentang Penanggulangan Bencana yang akan menjadi payung hukum bagi semua pihak terkait dalam menangani bencana secara lebih sinergis dan komprehensif.
"Dengan berbagai langkah tersebut, kami berharap Provinsi Kalsel dapat semakin tangguh dalam menghadapi ancaman karhutla dan bencana lainnya padam asa mendatang," ujar Bambang.
Baca juga: 4.611 jiwa terdampak banjir akibat cuaca ekstrem di Banjar