Banjarmasin (ANTARA) - Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Kalimantan Selatan (Kalsel) menurunkan peralatan untuk membantu mendeteksi tingkat pencemaran air lindi di tempat pemrosesan akhir sampah (TPAS) Basirih.
Direktur Poliban Kalsel Joni Riadi di Banjarmasin, Kamis, menyampaikan peralatan yang diturunkan berupa alat pengukur kualitas air dengan tenaga surya.
Baca juga: Menteri LH masih evaluasi TPA Basirih Banjarmasin usai disegel
"Kita turunkan peralatan listrik bertegangan surya hasil karya mahasiswa dan dosen kita dengan kekuatan dua baterai berkapasitas 200 amp," ujarnya.
Dengan daya listrik ini, kata Joni Riadi, peralatan pendeteksi kualitas air bisa bekerja maksimal, saat ini ada empat sensor yang ditanam di kolam limbah air TPAS Basirih.
"Akan ada beberapa sensor lagi nanti kita pasang," ujarnya.
Untuk empat sensor yang sudah dipasang ini, kata dia, yakni untuk monitoring PH atau seberapa asam kandungan air, kemudian monitoring suhu, monitoring total dissolved solids (TDS) atau zat padat yang terlarut dalam air, baik organik maupun anorganik.
"Juga monitoring tingkat kekeruhan air," ujarnya.
Menurut dia, monitoring ini bisa diakses secara online melalui website yang dimiliki Poliban melalui telepon seluler berbasis android.
Baca juga: Banjarmasin alihkan pembuangan sampah ke TPA regional
"Para pejabat berwenang di Pemkot Banjarmasin bisa mengaksesnya, di mana pun berada bisa memantau langsung setiap saat," ujarnya.
Joni Riadi menyampaikan Poliban menurunkan peralatan ini sebagai langkah kerja sama penelitian dan pengabdian berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Banjarmasin.
Selain itu, kata dia, Poliban ingin berkontribusi dalam penanganan darurat sampah di Kota Banjarmasin akibat ditutupnya TPAS Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI sejak 1 Februari 2025.
"Saat ini Pemkot Banjarmasin berjuang untuk memperbaiki TPAS Basirih, kita ingin ikut berkontribusi," ujarnya.
Asisten I Pemerintahan dan Kesra Setdako Banjarmasin Machli Riyadi menyampaikan apresiasi atas kontribusi Poliban untuk ikut menangani darurat sampah.
Dia menyampaikan peralatan yang dimiliki Poliban ini sangat dibutuhkan untuk penanganan kualitas air di TPAS Basirih.
Baca juga: Banjarmasin maksimalkan peran bank sampah
"Ada tujuh parameter yang kita butuhkan untuk mengukur kualitas air lindi TPAS Basirih sesuai dengan peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI, tentunya sumbangsih Poliban ini sangat bermanfaat," ujarnya.
Menurut dia, Pemkot Banjarmasin saat ini sedang melakukan pembenahan besar-besaran TPAS Basirih, termasuk menangani air lindi dari tumpukan sampah di sini.
"Kita harapkan kolaborasi dengan Poliban di TPAS Basirih ini berlanjut ke lainnya, kami percaya talenta dan SDM Poliban sangat mumpuni untuk ikut terlibat di sini," ujarnya.
Sebagai kampus vokasi terbesar di Kalsel, Machli percaya Poliban banyak memiliki inovasi yang bisa membantu Banjarmasin keluar dari darurat sampah.
"Pak Wali Kota Banjarmasin Muhammad Yamin HR menyampaikan apresiasi atas sumbangsih Poliban," katanya.
Baca juga: Banjarmasin "produksi" 600 ton sampah per hari
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Poliban bantu deteksi tingkat pencemaran air lindi TPAS Basirih