Banjarmasin (ANTARA) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memeriksa dan mensertifikasi 2,2 ton Kepiting Rajungan segar senilai Rp220 juta yang akan diekspor ke Malaysia melalui tempat pengeluaran Bandara Internasional Syamsudin Noor, Kota Banjarbaru.
Kepala Karantina Kalsel Sudirman di Banjarmasin, Rabu, mengatakan petugas telah melakukanp emeriksaan ketat guna menjaga kualitas ekspor sekaligus mencegah risiko penolakan dari negara tujuan yang dapat merugikan pemilik komoditas.
Baca juga: Karantina Kalsel awasi berkala eksportir ikan arwana
“Pemeriksaan dilakukan di regulated agent (RA) Bandara Syamsudin Noor. Ini adalah langkah penting untuk memastikan keamanan dan kelayakan komoditas, apalagi komoditi ini akan dijadikan sebagai bahan konsumsi masyarakat di Malaysia,” ujarnya.
Ia menyebutkan petugas karantina melakukan serangkaian pemeriksaan meliputi dokumen dan fisik untuk memastikan kelengkapannya, kesesuaian jenis dan jumlah komoditas, hingga pemeriksaan klinis untuk memastikan kesehatan kepiting segar yang berasal dari hasil tangkapan nelayan setempat tersebut.
“Kepiting Rajungan yang diekspor harus memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya tidak dalam kondisi bertelur, ukuran lebar karapas di atas 10 centimeter atau berat di atas 60 gram per ekor,” tutur Sudirman.
Baca juga: Karantina Kalsel sertifikasi 27.900 belut ekspor ke Tiongkok
Selain itu, pengambilan sampel komoditas juga telah dilakukan sebelumnya untuk dijadikan sebagai bahan uji di laboratorium Karantina Kalsel guna memastikan bebas dari hama penyakit.
Sudirman menyatakan dari hasil pemeriksaan, dokumen dinyatakan lengkap dan sesuai, komoditas dan kemasannya dalam keadaan baik, dan dapat diterbitkan Health Certificate for Fish and Fishery Product (KI-D1) yang merupakan jaminan terhadap keamanan serta mutu pangan.
“Komoditas telah memenuhi semua persyaratan sehingga layak untuk diekspor ke negara tujuan. Kami berharap keberlanjutan perdagangan hasil perikanan dari Kalsel dapat terus terjaga,” ujar dia.
Baca juga: Musim arus mudik, Karantina Kalsel tingkatkan pengawasan komoditas