"Saya menyarankan agar pengerjaan dipercepat sehingga perlu menambah tenaga kerja sebagai salah satu solusi," ujar H Bahrul Ilmi usai meninjau ke Jembatan Barito di Kabupaten Batola, Selasa.
Baca juga: Memandang lalu-lalang "emas hitam" di Situs Geopark Meratus
Akibat tenaga kerja yang kurang, menutur Bahrul, pekerjaan perbaikan Jembatan Barito membutuh waktu cukup lama sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Bahrul menyampaikan jumlah pekerja yang memperbaiki Jembatan Barito sebanyak enam orang.
"Jumlah tenaga kerja tersebut tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan, sehingga menimbulkan kemacetan," ucapnya.
Baca juga: Jembatan Belanda di Barito Timur bergeser tertabrak kayu hanyut
Untuk itu, dia meminta kontraktor pelaksana perbaikan Jembatan Barito mempertimbangkan menambah jumlah pegawai agar pengerjaan lekas selesai.
Bahrul mengungkapkan Jembatan Barito yang memiliki panjang 1.082 meter itu memiliki peran vital sebagai jalur utama yang menghubungkan transportasi Provinsi Kalsel dan Kalimantan Tengah (Kalteng)
Kemudian, Bahrul juga mengingatkan kontraktor pelaksana perbaikan Jembatan Barito harus memperhatikan kualitas pekerjaan.
"Kalau ada sesuatu atau hal berkaitan dengan Pemkab Batola, Bupati siap dihubungi," tegas Bahrul.
Baca juga: Tongkang dilarang berlayar di pedalaman Sungai Barito Kalteng