Barito Kuala, Kalsel (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Karlie Hanafi Kalianda mensosialisasikan Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila dengan topik Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau P4.
"Warga masyarakat perlu mengingat kembali P4," ujar Karlie saat sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Barito Kuala (Batola) di Marabahan (sekitar 50 km barat Banjarmasin), Jumat.
Baca juga: Firman Yusi nyatakan tindaklanjuti aspirasi Lurah dan Kades sekecamatan Kelua Kalsel
Menurut mantan aktivis mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu, P4 salah satu upaya dalam pembangunan karakter (character building) bangsa Indonesia.
Karlie yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel dalam paparannya antara lain mengatakan, bahwa berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 pada 1 Juni salah satu hari penting dalam kalender bangsa Indonesia.
"Pasalnya 1 Juni peringatan Hari Lahir Pancasila,' ujar wakil rakyat bergelar sarjana, magister dan doktor ilmu hukum tersebut.
Ia menerangkan, pemilihan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila merujuk pada momen sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) dalam upaya merumuskan dasar negara Republik Indonesia.
Baca juga: Firman Yusi nyatakan tindaklanjuti aspirasi Lurah dan Kades sekecamatan Kelua Kalsel
BPUPKI tersebut menggelar sidang pertamanya 29 Mei 1945. Dalam sidang tersebut, anggota BPUPKI membahas mengenai dasar-dasar Indonesia merdeka.
Ia mengatakan, dalam sidang kedua BPUPKI, Ir. Soekarno dalam pidatonya yang bertajuk “Lahirnya Pancasila” berkesempatan menyampaikan gagasan mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepatnya pada 1 Juni 1945.
Dalam pidatonya Soekarno menyampaikan ide serta gagasan terkait dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamai “Pancasila”. Panca artinya lima, sedangkan sila artinya dasar atau asas/prinsip.
Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni Sila pertama “Kebangsaan”, sila kedua “Internasionalisme atau Perikemanusiaan”, sila ketiga “Demokrasi”, sila keempat “Keadilan sosial”, dan sila kelima “Ketuhanan yang Maha Esa”.
Baca juga: DPRD Kalsel nyatakan tiap anak dapat perlindungan
Ia menambahkan, untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar (UUD) yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan. Berisi Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.
“Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat disahkan pada Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945. Pada sidang tersebut, disetujui Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah UUF 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah,” tegas Karlie.
Sementara, Staf Ahli DPRD Kalsel, H.Puar Junaidi selaku narasumber antara lain mengatakan sejarah Hari Lahir Pancasila tidak hanya untuk diingat, melainkan merupakan momen untuk mengenang, menghormati, sekaligus menghargai perjuangan pendiri bangsa dalam merumuskan dasar negara Indonesia.
Baca juga: Pansus IV rapat Dinsos fokus bahas masalah disabilitas dan lansia
"Kita sebagai generasi penerus bangsa harus dapat memaknai Pancasila sebagai dasar negara dan sebagai landasan berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat," tegas Puar yang beberapa kali menjadi anggota DPRD Kalsel.
Ia menambahkan, Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa yang penggalian dan penetapan oleh pendiri bangsa merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa buat bangsa Indonesia.
"Pancasila merupakan alat pemersatu bangsa. Dengan lahirnya lima sila tersebut, Pancasila dapat menyatukan masyarakat dengan segala perbedaan yang ada," lanjut Puar.
Baca juga: Komisi IV DPRD Kalsel "kritik" wacana seragam baru peserta didik
Menurut dia, pengamalan nilai-nilai Pancasila merupakan perwujudan rasa cinta kepada Tanah Air sehingga dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik. Nilai-nilai Pancasila dapat diamalkan dalam bentuk sederhana, seperti saling menghargai, bekerja sama, dan saling menghormati.
"Berkat Pancasila dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong keberagaman yang ada menjadi suatu berkah penuntun keberagaman yang dapat dirajut menjadi identitas nasional Bhinneka Tunggal Ika," tutur Puar Junaidi.
Pada kesempatan itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Batola Wiwien Masruri menyatakan rasa gembira karena instansinya menjadi tempat kegiatan sosialisasi.
"Karena materi-materi yang disampaikan pasti sangat bermanfaat dan menambah wawasan bagi yang mengikuti kegiatan tersebut," demikian Wiwien.
Baca juga: Sekwan Kalsel sediakan makanan gratis buat jamaah Haul Datu Kulampaian