Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) merancang inovasi untuk solusi penanganan sampah di kota setempat yang kini dalam kondisi darurat sampah.
"Ide ini setelah kami berdiskusi dengan pak Wali Kota H Muhammad Yamin," ujar Direktur Poliban Kalsel Joni Riadi di Banjarmasin, Rabu.
Joni Riadi berserta jajarannya melakukan kunjungan sekaligus audensi dengan Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR di Balaikota hari ini, salah satu diskusi yang dikemukakan pada pertemuan itu adalah masalah darurat sampah di Kota Banjarmasin.
Hingga membahas berbagai ide dan inovasi guna meminimalkan permasalahan sampah, khususnya di Kota Banjarmasin, di mana Wali Kota Yamin berharap kepada Poliban sebagai kampus vokasi bisa menciptakan inovasi solusi sampah.
Joni pun menyampaikan rasa bangganya karena Poliban dapat berkontribusi langsung dalam menyelesaikan masalah sampah bersama Pemerintah Kota Banjarmasin.
"Tentunya kami di Poliban akan membantu Pemerintah Kota Banjarmasin, baik dari sisi sumber daya manusia maupun melalui penelitian, untuk menyelesaikan permasalahan sampah tersebut," ujarnya.
Dosen Muda di Jurusan Teknik Sipil dan Kebumian Poliban Muhammad Raihan Riandi mengungkapkan, Poliban berencana mengembangkan sebuah prototipe untuk mengurangi limbah sampah di lingkungan masyarakat.
"Mungkin kedepannya Poliban akan menggarap sebuah prototipe mesin pengolahan sampah guna mengurangi limbah sampah, dan hasilnya nanti bisa dimanfaatkan warga sekitar Kota Banjarmasin sebagai benda atau karya yang memiliki nilai. Tentunya, kami juga akan melibatkan mahasiswa dalam pembuatan prototipe ini," ujarnya.
Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR pun menyampaikan mengapresiasi atas perhatian Poliban dengan permasalahan sampah di kota ini, terjadi karena ditutupnya Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI sejak 1 Februari 2025.
Dia mengatakan harapan besar kepada institusi pendidikan untuk turut berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah berdasarkan jenisnya.
"Saya pikir kita harus menyelesaikan permasalahan ini bersama-sama, tidak hanya pemerintah, tapi semua elemen seperti masyarakat, instansi dan mahasiswa di Banjarmasin juga bisa memberikan edukasi," ujarnya.
Yamin mengungkapkan, diskusi bersama Poliban seperti ini diharapkan dapat membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi Kota Banjarmasin. Terlebih, Poliban memiliki 21 bidang pendidikan yang erat kaitannya dengan teknologi dan inovasi.
"Dari diskusi ini, semoga Poliban bisa memberikan inovasi dalam mengolah dan menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Banjarmasin," demikian katanya.

Baca link:Poliban