Banjarmasin (ANTARA) - Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Kalimantan Selatan menggandeng Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) provinsi setempat untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa agar cerdas menggunakan media sosial.
Direktur Poliban Kalsel Joni Riadi di Banjarmasin, Kamis, menyampaikan, kolaborasi ini dalam bentuk gelar kegiatan literasi media yang bertema "Cerdas bermedia di era digital: peran mahasiswa dalam menjaga etika penyiaran".
Menurut dia, kegiatan yang dilangsungkan di kampusnya tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman generasi muda, khususnya mahasiswa, terkait etika bermedia digital, terutama di tengah gempuran konten televisi dan media daring yang terus berkembang.
"Di tengah menjamurnya media digital, berbagai informasi bisa kita akses dengan sangat cepat. Namun, hal ini juga menimbulkan dampak positif dan negatif. Oleh karena itu, kita perlu memahami bagaimana menghadapi tantangan digitalisasi ini," ujarnya.
Dia berharap, kegiatan seperti ini dapat membuka wawasan mahasiswa agar lebih bijak dalam mengakses dan menyebarluaskan informasi.
"Mahasiswa memiliki peran penting sebagai agen perubahan yang dapat menumbuhkan budaya literasi digital yang sehat di tengah masyarakat," ujarnya.
Oleh karena itu, Poliban mengundang Koordinator Bidang Kelembagaan KPID Kalsel Dr. Muhammad Syaukani yang mengemukakan materi pembahasan tentang krisis memilih tayangan televisi.
Selanjutnya, ungkap Joni Riadi, ahli penyiaran Drs H Gusti Burhanudin yang menjelaskan regulasi penyiaran dan Monika Handayani yang membawakan topik bagaimana penghormatan dan perlindungan kelompok tertentu dalam dunia jurnalistik maupun penyiaran.
"Kerjasama dengan KPID Kalsel ini akan berlanjut di kegiatan-kegiatan lainnya," ujarnya.
Poliban pun, kata dia, dengan KPID Kalsel menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). Kegiatan ini disaksikan puluhan mahasiswa dari Program Studi D3 Sistem Informasi Akuntansi dan D4 Bisnis Digital Poliban.
Baca link:Poliban