Banjarbaru (ANTARA) - Tingkat inflasi di Provinsi Kalimantan Selatan bulan November mencapai 7,06 persen dengan tiga kota yang mengalami inflasi yakni Banjarmasin 7,07 persen, Tanjung 4,98 persen, dan Kotabaru 8,86 persen.
"Inflasi (tahunan atau) year on year (yoy) gabungan tiga kota di Kalsel sebesar 7,06 persen dengan IHK sebesar 116,34," ujar Fungsional Statistisi Ahli Madya BPS Kalsel Fachri Ubadiyah di Kota Banjarbaru, Sabtu.
Disebutkan, Banjarmasin mengalami inflasi yoy sebesar 7,07 persen dan IHK 116,21, Tanjung mengalami inflasi yoy sebesar 4,98 persen IHK 118,68, sedangkan Kotabaru inflasi yoy 8,69 persen IHK sebesar 119,14.
Ia mengatakan, inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan 10 indeks kelompok pengeluaran signifikan, yakni kelompok transportasi 22,82 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 10,01 persen.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,72 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 7,45 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,07 persen.
Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 5,79 persen, kelompok pendidikan 4,89 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya sebesar 4,00 persen.
Selanjutnya, kelompok penyediaan makanan dan restoran sebesar 2,19 persen, dan kelompok kesehatan sebesar 1,42 persen.
Secara bulanan (month to month) pada bulan November terjadi inflasi 0,40 persen, dengan penyumbang inflasi terbesar antara lain, beras, ikan gabus, bawang merah, telur ayam ras, dan tarif rekreasi.
Komoditas penyumbang inflasi yoy pada November 2022, antara lain angkutan udara, BBM, beras, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, telur ayam ras, tarif air, mobil, bawang merah dan sampo.
Perbandingan inflasi antarkota di Kalimantan dari 90 Kota inflasi di Indonesia, tercatat sebanyak 62 kota yang mengalami inflasi month to month, dan 28 kota mengalami deflasi.