Banjarmasin (ANTARA) - Ustadz Haji Muhammad Nur atau Madnur mengingatkan kaum Muslim agar menanamkan tauhid sejak dini/selagi masih "halus" (kecil), dalam tausiyahnya di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan, sesudah Shalat Subuh Senin .
Ustadz Madnur yang menggantikan Ustadz H Walad Haderawi tersebut dalam kajian kali ini mengutip/menguraikan "101 Kalam Guru Zuhdi" atau almarhum Tuan Guru Ahmad Zuhdiannor, seorang ulama terkenal di "kota seribu sungai" Banjarmasin.
Arti penting penanaman tauhid sewaktu masih halus itu, Ustadz Madnur mengambil yang ke-36 dari 101 Kalam Guru Zuhdi tersebut yaitu "Pandanglah takdir dan ketentuan Tuhan sebelum memandang salahnya orang".
Menurut dia, implementasi atau perwujudan dari Kalam ke-36 Guru Zuhdi itu antara lain terlihat pada almarhum Tuan Guru Haji Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sakumpul Martapura Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan (Kalsel).
Diceritakan, sejak kecil atau awal masuk madrasah juga berhadapan dengan tantangan seperti mendapat olok-olokan teman (sebutan sekarang mungkin dibully), kutip ustadz muda tersebut.
"Namun.dengan penanaman tauhid sejak dini dari orang tuanya, Abah Guru Sakumpul tidak mereaksi walau dibully. Karena semua itu memang kehendak atau takdir dari Allah," lanjut Ustadz Madnur.
Sementara Kalam ke-37 dari Kalam Guru Zuhdi tersebut menekankan arti penting akhlak atau adab bagi seorang Muslim. "Karena tanpa akhlak seseorang bisa lebih buruk daripada binatang," kutipnya

Oleh karenanya, kedudukan akhlak lebih tinggi daripada ilmu. "Sebab ilmu tanpa akhlak bisa menimbulkan kesombongan orang tersebut," katanya mengutip makna yang tersirat pada Kalam ke-37 Kalam Guru Zuhdi.
Dengan mengutip pendapat Abu Hurairah, seorang sahabat Rasulullah Muhammad Saw, bahwa akhlak yang bagus yaitu pemurah dan jangan pemarah.
*Oleh sebab itu, tidak mengherankan kalau semasa kerasulan Muhammad Saw, selama 13 tahun mengajarkan/menekankan akhlak yang baik," demikian Ustadz M Nur.
Kajian dari 101 Kalam Guru Zuhdi tersebut, baru sampai ke-40 yang antara lain mengatakan, bahwa kubur pada hakekatnya nasihat bagi orang yang berakal.
