Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Pemerintah Provinsi Bali menjalin kerja sama bidang pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisata.
Kepala Seksi Kerja sama dan Kemitraan Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Kalsel Abdul Karim Zaidan di Banjarmasin, Selasa, menyampaikan kerja sama ini berupa bundling paket wisata Bali-Kalsel.
Baca juga: Kalsel kemarin dari wisata religi hingga swasembada pangan nasional
"Dengan Provinsi Bali ini kita ada direct flight, direct flight ini yang menjadi salah satu senjata kita untuk mengembangkan pariwisata dengan cara membuat bundling paket wisata," ujarnya.
Dia menjelaskan rencana bundling paket wisata Bali-Kalsel sendiri masih dalam tahap draft dan penentuan agen travel mana yang akan menyambut wisatawan dari Bali tersebut.
"Sebenarnya sejak 2024 kita buat draft, terkait agen travel mana yang akan menyambut dari agen travel di Bali," tuturnya.
Lewat program ini, lanjut dia, Dinas Pariwisata Kalsel dan Pemprov Bali membuat bundling paket wisata tiga malam di Bali dan tiga malam di Kalsel.
"Dengan begitu length of stay (lama tinggal) wisatawan di Kalsel yang sampai saat ini masih di angka 1,5 bisa naik ke angka 2 atau 3," tuturnya.
Baca juga: 4 juta Jamaah Sekumpul tambah catatan kunjungan wisata di Kalsel
Zaidan meminta bantuan dan kerja sama Dinas Pariwisata kabupaten/kota di Kalsel untuk menyiapkan destinasi wisata yang sudah matang atau siap untuk dikunjungi.
"Kemarin ada dari Kabupaten Barito Kuala dan sudah kita lakukan survei ke destinasi wisata Pulau Curiak, dan ternyata ada beberapa hal yang harus dibenahi. Pembenahan ini perlu dilakukan agar menimbulkan rasa kepuasan wisatawan saat berkunjung," ungkapnya.
Zaidan menjelaskan selain Barito Kuala ada beberapa kabupaten/kota yang telah menyatakan kesiapan untuk menyambut wisatawan dari Bali ini diantaranya Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
"Yang ingin mereka jual itu adalah objek wisata Loksado, ada river tubing, UMKM dan kesenian budaya yang siap untuk ditawarkan. Tapi ini masih belum kita lakukan survei, masih dalam tahap pernyataan kalau mereka siap dan kita rencanakan untuk survei langsung ke lapangan bersama dengan tim survei dan penilai dari Bali dan Kemenpar pada Februari 2025," demikian katanya.
Baca juga: Plt Gubernur Muhidin sebut potensi wisata Kalsel memikat