Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mengirim sebanyak 18 tenaga kesehatan sebagai delegasi tenaga kerja dan penerima beasiswa ke Negeri Jepang.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina yang melepas secara resmi sebanyak 18 tenaga kesehatan ke Jepang tersebut di Banjarmasin, Jumat, menyampaikan bangga program ini kembali berlanjut.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin target pendapatan Rp9 miliar dari retribusi pasar
Baca juga: Pemkot Banjarmasin target pendapatan Rp9 miliar dari retribusi pasar
Dipaparkan dia, program pengiriman tenaga kesehatan ke Jepang sebagai tindak lanjut kerja sama Pemkot Banjarmasin dengan Kaikoukai Health Corporation di Nagoya, Jepang.
"Ini adalah pengiriman kedua tenaga kesehatan Banjarmasin ke Jepang," ujarnya.
Disampaikan dia, selain kerjasama pendidikan, juga kerjasama tenaga kerja keperawatan sebagai caregiver di fasilitas kesehatan di Nagoya, Jepang.
Menurut Ibnu Sina, kerjasama Pemkot Banjarmasin dengan Kaikoukai Health Corporation di Nagoya, Jepang sudah berlangsung sejak 2023 dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
"Sejak angkatan pertama, kami telah mengirimkan 25 orang yang kini bekerja di fasilitas kesehatan di Nagoya. Angkatan kedua ini terdiri dari 18 orang, dan angkatan ketiga dijadwalkan berangkat pada 5 November dan 26 November setelah mereka menyelesaikan pelatihan bahasa Jepang," ujar Ibnu Sina.
Baca juga: Dinkes Banjarmasin anggarkan beri makan rutin 1.200 anak stunting
Baca juga: Dinkes Banjarmasin anggarkan beri makan rutin 1.200 anak stunting
Dia menegaskan pentingnya kerjasama ini sebagai solusi untuk menyerap lulusan tenaga keperawatan di Banjarmasin, yang setiap tahunnya mencapai 1.000 orang namun hanya sekitar 20 persen yang terserap di pasar kerja lokal.
Diungkapkan dia, testimoni positif dari Jepang mengenai etos kerja dan sikap tenaga caregiver dari Banjarmasin turut memperkuat optimisme terhadap program ini.
"Saya berharap siapa pun yang terpilih sebagai wali kota berikutnya bisa melanjutkan program ini. Lima tahun ke depan, ketika mereka kembali, kami akan menyiapkan peluang di rumah sakit atau, jika mereka ingin membuka klinik sendiri, standar layanan mereka bisa menyamai Jepang," katanya.
Angkatan kedua yang diberangkatkan ini diresmikan sebagai Duta Budaya Banjar. Para tenaga kerja dibekali keterampilan dalam seni budaya khas Banjarmasin, seperti bernyanyi lagu Banjar dan mengenakan kain sasirangan.
"Dengan bekal budaya ini, mereka bisa mengenalkan tradisi Banjar di Jepang," ucapnya.
Dia pun mendoakan agar seluruh peserta program itu diberkati kelancaran dalam perjalanan dan keberhasilan di tempat kerja baru mereka di Jepang.
Baca juga: Buruh di Banjarmasin miliki 47,65 gram sabu