Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR, di Banjarmasin, Sabtu, meresmikan nama baru rumah panggung Banjar berlantai dua tersebut, yakni Banjarmasin Culture Hub.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin terima hibah empat jembatan dari pusat
Menurut dia, transformasi ini merupakan bagian dari upaya menjadikan kawasan Siring sebagai sentra kegiatan budaya dan inovasi, tanpa menghilangkan nilai-nilai historis yang melekat di dalamnya.
"Harapannya, ini bisa menjadi satu tahap yang menjadikan pusat budaya dan seluruh kegiatan yang inovatif, kreatif, dan juga mungkin menjadi inovasi untuk pemuda-pemuda yang ada di Kota Banjarmasin," ujar Yamin.
Dia menegaskan, Banjarmasin Culture Hub akan menjadi ruang berkumpul yang menyatukan berbagai unsur seni, budaya, dan komunitas kreatif.
Menurut dia, Rumah Anno yang selama ini dikenal sebagai bangunan bersejarah akan tetap mempertahankan nilai sejarahnya, namun kini dengan wajah baru yang lebih interaktif.
"Sejarah dan sebagainya tetap ada di Rumah Anno, tetapi kami akan membenahi dan memperbaikinya agar lebih hidup dan lebih ramai ke depan," kata dia.
Baca juga: Wali Kota Banjarmasin dukung evaluasi fiskal demi kemajuan daerah
Tak hanya Rumah Anno, ungkap Yamin, kawasan sekitarnya seperti Menara Pandang juga akan terus difungsikan sebagai ruang publik untuk anak-anak muda dan masyarakat umum.
"Tempatnya tetap dijadikan tempat berkumpul anak-anak muda dan umum bisa melaksanakan kegiatan apapun di situ untuk bisa meramaikan daerah wisata Siring sini," ujar Yamin.
Dia berharap kawasan tersebut dapat mendukung pertumbuhan UMKM dan memperkuat sektor pariwisata kota.
Menurut dia, Pemkot juga berencana melakukan penataan menyeluruh dari Jembatan Pasar Lama hingga Jembatan Dewi sepanjang Jalan Piare Tendean.
Langkah ini, lanjut Yamin, merupakan bagian dari rencana besar menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat budaya Kota Banjarmasin. Kegiatan seperti latihan menari dan aktivitas seni lainnya akan tetap dilestarikan dan dikembangkan.
"Semua akan dilakukan pembenahan. Kami ingin dari ujung ke ujung bisa menjadi lebih ramai lagi, sesuai dengan instruksi kami," katanya.
Transformasi ini diharapkan tak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga menjadi magnet baru bagi generasi muda untuk berkreasi dan terlibat aktif dalam pembangunan kota berbasis budaya.
Baca juga: Seratus ibu hamil di Banjarmasin terima program bergizi cegah stunting