Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menganggarkan program makanan gratis bergizi untuk 1.200 anak yang mengalami kasus stunting.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tabiun Huda di Banjarmasin, Kamis, anggaran yang disiapkan untuk memberi makan sebanyak itu sekitar Rp2,3 miliar.
"Anggaran tersebut sudah dibahas pada rancangan APBD 2025," tuturnya.
Program pemberian makanan bagi anak stunting atau mengalami gag tumbuh karena kurang asupan gizi tersebut, ucap dia, meneruskan yang tahun ini dilakukan.
"Jadi setiap hari makanan itu kita kirim untuk anak stunting, usia dua tahun ke bawah," paparnya.
Tabiun menyampaikan, dengan intervensi pemerintah kota untuk membantu asupan gizi bagi anak stunting ini, cukup signifikan keberhasilannya.
Karena, ucap dia, seluruh anak yang terdata mengalami stunting diawasi dengan ketat setiap harinya, setidaknya selama tiga bulan.
"Kita awasi terus perkembangan mereka setiap harinya, bahkan di timbang berat badan dan diukur tinggi badannya setiap hari juga," ujarnya.
Menurut Tabiun, dengan berbagai program yang dilakukan pemerintah kota saat ini, angka kasus stunting di Kota Banjarmasin turun drastis.
"Bahkan kalau perhitungan kita di lapangan tahun ini, persentase stunting itu tinggal 4,7 persen," ujarnya.
Menurut dia, angka stunting di Kota Banjarmasin untuk tahun ini sesuai data di lapangan yang pihaknya lakukan secara manual sebanyak 1.200 anak.
"Memang kalau melihat persentase dari pusat itu di atas 24 persen, tapi kalau kita hitung di lapangan dengan cara kita, sebenarnya hanya 4,7 persen atau 1.200 anak saja," ujarnya.
Meski ada kesimpangsiuran data tersebut, tentunya Pemkot Banjarmasin sesuai arahan Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, penanganan kasus stunting ini jadi prioritas.
"Di lapangan kita bekerja serius untuk mengentaskan kasus stunting ini," ucapnya.