Wakil Wali Kota Banjarmasin Arifin Noor didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi dan unsur Forkopimda mengukuhkan puluhan guru penggerak tersebut.
"Guru penggerak ini berasal dari berbagai tingkat pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA/SMK. Mereka akan berkumpul untuk memajukan pendidikan di kota Banjarmasin kedepannya," ucap Arifin Noor di Banjarmasin, Sabtu.
Sesuai data Disdik Banjarmasin, rincian guru penggerak yang dikukuhkan adalah PAUD sebanyak 16 guru, SD (37 guru), SMP (sembilan guru), SMA (delapan guru) dan SMK (tiga guru).
Wakil Wali Kota Banjarmasin menekankan visi dan misi penting pada pendidikan dengan harapan dorongan dari guru penggerak akan meningkatkan kreativitas pendidikan.
Dia juga mencatat perubahan signifikan dalam populasi Banjarmasin, terutama terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur dan dampak urbanisasi yang akan timbul.
Selain itu, dia menyoroti peran penting pendidikan dalam membentuk generasi yang berakhlak dan berbobot.
Dia juga memotivasi guru-guru untuk terus meningkatkan diri, belajar teknologi dan ilmu pengetahuan.
"Tantangan kita ke depan tidak mudah, tetapi dengan teknologi yang ada, harus dihindari penyebaran berita perselisihan yang merugikan negara. Kita semua berharap pendidikan akan membantu menciptakan generasi yang baik, beriman, dan berakhlak," ungkap Arifin.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi menyampaikan tidak mudah menjadi guru penggerak karena ada persyaratan, yakni sisa masa kerja harus di atas 10 tahun dan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
"Mengikuti program itu guru mengikuti pelatihan dari 6--9 bulan," tuturnya.
Kepentingan dengan banyaknya guru penggerak akan meningkatkan kualitas pendidikan di kota ini. Selain untuk menunjang karier.
Baca juga: Guru Besar UIN Anshari: Perkokoh ukhuwah songsong Pemilu 2024
Baca juga: Guru Besar UIN Anshari: Perkokoh ukhuwah songsong Pemilu 2024