Banjarmasin (ANTARA) - Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga membidangi perkebunan mengharapkan persoalan plasma PT Kintap Jaya Wattindo atau KJW di Kabupaten Tanah Laut (Tala) jangan sampai merugikan semua pihak.
Anggota Komisi II H Karlie Hanafi Kalianda mengemukakan harapan itu, usai menerima warga masyarakat Desa Kintap yang berunjukrasa di DPRD Kalsel terkait persoalan plasma perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut di Banjarmasin, Jumat sore.
"Kita harapkan, baik manajemen perusahaan tersebut maupun warga Desa Kintap (sekitar 125 kilometer tenggara Banjarmasin) sama-sama memahami atau berkolaborasi sehingga tidak ada yang dirugikan," ujar Karlie didampingi Sekretaris DPRD (Sekwan) Kalsel Muhammad Jaini.
Harapan wakil rakyat yang bergelar sarjana dan magister serta doktor ilmu hukum itu sehubungan rencana aksi warga Kintap mau menutup perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut.
Pasalnya perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut selama ini terkesan kurang memperhatikan warga masyarakat setempat seperti halnya dalam masalah plasma.
Dalam upaya penyelesaian masalah plasma perkebunan kelapa sawit di "Bumi Tuntung Pandang" Tala tersebut, juga menghadirkan pihak-pihak terkait, ujar mantan aktivis mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu.
"Namun kita dari Komisi II belum merekomendasikan apa-apa, karena tampaknya masih ada cara solusi buat mengatasi persoalan plasma perkebunan kelapa sawit tersebut," demikian Karlie Hanafi Kalianda.
Unjuk rasa warga masyarakat Kintap sesudah Shalat Jumat atau sekitar pukul 14..00 Wita hingga menjelang waktu Ashar itu berjalan damai/tidak anarkis.
Namun aparat Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel tetap siap siaga mengaman "Rumah Banjar " (Gedung DPRD provinsi setempat) dari aksi pengunjukrasa guna antisipasi/menghindari hal-hal tak diinginkan bersama.
Persoalan plasma KJW Tala Kalsel diharapkan jangan rugikan semua pihak
Jumat, 8 September 2023 16:09 WIB