Banjarmasin (ANTARA) - Guru Haji Muhammad Bachtiar mengatakan, tantangan dan halangan selalu ada untuk setiap kebaikan seperti halnya buat melaksanakan Shalat Tasbih sebagai peribadahan malam gaji pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.
"Hanya saja bagaimana kita menyikapi tantangan dan halangan tersebut agar tujuan untuk kebaikan terlaksana " ujar pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) - guru agama, usai Shalat Tasbih berjamaah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, dinihari Sabtu.
Baca juga: Tuan Guru Zainuddin ungkap ketegasan Allah SWT
Guru Bachtiar yang juga mantan Ketua Pengurus Masjid Assa'adah tersebut mengemukakan komentar karena jamaah Shalat Tasbih berkurang dari malam-malam ganjil sebelumnya.
Pasalnya menjelang pelaksanaan Shalat Tasbih yang mulai pukul 02.05 Wita hujan turun sehingga menjadi salah satu alasan untuk tidak i'tikab serta Shalat Tasbih berjamaah.
Namun diantara jamaah ada saja yang datang ke masjid dengan payung serta "jas hujan" (baju tahan hujan) bagi yang menggunakan motor (sepeda motor).
Baca juga: Kaum Muslim diingatkan bersihkan hati di akhir-akhir Ramadhan
Jamaah Masjid Assa'adah mengakhiri Shalat Tasbih pada malam ganjil Ramadhan 1446 Hijriah di hari/malam ke 29 atau dinihari Sabtu.

Sedangkan di Masjid Jami' Kelurahan Pemurus Dalam Banjarmasin dan Masjid Jami' - Jalan Masjid Jami' Kelurahan Sungai Jingah Banjarmasin melaksanakan peribadahan pada malam sepuluh hari terakhir Ramadhan tidak khusus malam ganjil, tapi malam genap pun mereka lakukan.
Sementara kegunaan Shalat Tasbih antara lain mendapatkan ampunan dari Allah SWT, memberatkan timbangan amal baik di akhirat, terhindar dari penyakit berat dan kesedihan,melancarkan rezeki, mendekatkan diri kepada Allah, serta menenangkan jiwa dan pikiran.
Baca juga: Amal ibadah kaum Muslim diharapkan diterima Allah SWT