Banjarmasin (ANTARA) - Warga dan sejumlah tokoh masyarakat mendesak pemerintah Kota Banjarmasin untuk menutup Tempat Pembuangan Sama (TPS) di simpang empat Jalan HKSN, Kecamatan Alalak Utara Kota Banjarmasin karena sampah yang tidak terangkut semakin "menggunung, dan menyebabkan banyak masalah.
Ketua Masjid Muhammadiyah Al Muhajirin, Dr. M. Arif Budiman, mengatakan, permasalahan serius yang terjadi di TPS perempatan Jalan HKSN sudah melebihi kapasitas, bahkan warga meminta TPStersebut ditutup karena sudah melebihi kapasitas.
"Tumpukan sampah yang semakin membesar tidak hanya mengganggu pemandangan, tetapi juga menyebabkan bau tidak sedap, pencemaran lingkungan, serta kemacetan lalu lintas," katanya saat diskusi menyikapi darurat sampah yang semakin mengkhawatirkan di Kota Banjarmasin, dilaporkan, Sabtu.
Dia menjelaskan, kondisi ini sangat mengkhawatirkan, terlebih menjelang Hari Raya Idul Fitri.
"Kita ingin merayakan hari kemenangan dalam lingkungan yang bersih dan nyaman, bukan di tengah tumpukan sampah yang tak kunjung teratasi," ujarnya.
Oleh karena itu, diperlukan langkah cepat dan strategis untuk menyelesaikan permasalahan ini,” ujar Dr. M. Arif Budiman.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin Alive Yoesfah Love, menjelaskan, pasca-penutupan TPA Basirih, Kota Banjarmasin menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah.
"Dari total produksi sampah harian sebesar 600 ton hanya sekitar 200 ton yang dapat ditampung di TPA Banjarbakula, sehingga 400 ton lainnya tertinggal dan terus menumpuk di berbagai lokasi, termasuk TPS di kawasan Banjarmasin Utara," ujar dia.
Camat Banjarmasin Utara, Norrahmawati, menyampaikan apresiasi kepada Masjid Muhammadiyah Al Muhajirin yang telah menginisiasi forum diskusi ini.
Menurutnya, masjid ini selama ini dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan, serta menjadi pusat bagi warga dalam mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi.
Beberapa peserta diskusi menyampaikan pandangan dan masukan, di antaranya, H Gazali, salah seorang tokoh masyarakat, mendesak agar DLH membersihkan tumpukan sampah yang hampir menutup jalan di perempatan HKSN sebelum Idul Fitri tiba.
Ia juga mendorong agar Pemerintah Kota Banjarmasin untuk sementara tetap memfungsikan TPA Basirih sebagai solusi gunungan sampah di seluruh penjuru kota sambil mengupayakan solusi komprehensif dan permanen untuk pengelolaan sampah di Banjarmasin.
Sementara itu, Dr. Pajri, Ketua RT 22 Kelurahan Alalak Utara menyoroti dampak kesehatan, ekonomi, dan lingkungan akibat gunungan sampah itu.
Ia menyarankan agar Pemerintah Kota Banjarmasin secepatnya mengupayakan pengadaan atau pembelian lahan untuk TPA baru dengan melibatkan peran DPRD agar kondisi darurat sampah di kota Seribu Sungai ini tidak berlarut-larut.
Sebagai hasil dari pertemuan ini, peserta merumuskan pernyataan sikap bersama yang mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret, yaitu:
(1) Meningkatkan frekuensi dan armada pengangkutan sampah, terutama di wilayah Banjarmasin Utara, serta membersihkan tumpukan sampah sebelum Idul Fitri 1446 H;
(2) Menutup secara permanen TPS3R di Jalan HKSN dan mencari lokasi alternatif untuk pembuangan sampah sementara bagi kawasan Alalak dan sekitarnya;
(3) Memastikan keberlanjutan pengelolaan sampah dengan membangun atau mengoptimalkan TPA baru yang lebih ramah lingkungan;
(4) Mengembangkan sistem pengolahan sampah berbasis teknologi serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengelolaan limbah; dan
(5) Memberikan informasi yang transparan kepada publik mengenai langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan pemerintah dalam menangani krisis sampah ini.
Selain itu, forum ini juga mengajak masyarakat untuk turut berperan dalam mengurangi produksi sampah rumah tangga dengan membawa tas belanja sendiri, menghindari penggunaan kemasan sekali pakai, memilah sampah organik dan anorganik, serta mengolah sampah rumah tangga secara mandiri.
Acara ditutup dengan buka puasa bersama sebagai bentuk kebersamaan dalam menjalankan ibadah Ramadhan dan menjaga semangat gotong royong dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan di Kota Banjarmasin.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan institusi keagamaan dapat semakin diperkuat dalam menghadapi tantangan darurat sampah, sehingga tercipta lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi seluruh warga.
Sementara itu, menyikapi kondisi darurat sampah yang semakin mengkhawatirkan di Kota Banjarmasin, Masjid Muhammadiyah Al Muhajirin, Banjarmasin Utara, menggelar kegiatan Silaturahim dan Urun Rembug.
Acara ini menghadirkan jajaran Pemerintah Kota Banjarmasin dan para tokoh masyarakat untuk membahas solusi atas permasalahan sampah yang kian menumpuk pasca-penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih.
Acara yang berlangsung di Masjid Muhammadiyah Al Muhajirin ini dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, bersama jajaran pimpinan DLH, Camat Banjarmasin Utara, Norrahmawati, para lurah, ketua RW, dan ketua RT dari lima kelurahan, yakni Alalak Utara, Alalak Tengah, Alalak Selatan, Kuin Utara, dan Pangeran, serta perwakilan dari Perumda PALD.
Tak hanya itu, pengurus sejumlah masjid di kawasan Kuin dan Alalak, juga turut berpartisipasi.
Warga desak penutupan TPS HKSN Banjarmasin
Sabtu, 29 Maret 2025 8:51 WIB

Masjid Al-Muhajirin fasilitasi Pemko Banjarmasin dan masyarakat sikapi darurat sampah (FOTO.ANTARA-HO/FOTOARIFBUDIMAN)