Banjarmasin (ANTARA) - Tuan Guru Haji Zainuddin Rais mengungkap ketegasan Allah SWT dan tanpa kompromi terhadap setiap kesalahan, dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, Sabtu pagi.
Dalam kajian Kitab "Ihyaulumuddin" karya Imam Ghazali tiap Sabtu pagi atau sesudah Shalat Subuh Sabtu, Tuan Guru Zainuddin mengatakan, bahwa celaka orang yang berputus asa dengan Rahmat Allah.
Baca juga: Seorang Muslim diingatkan "jangan sombong" dengan Allah SWT
"Oleh sebab itu, kita sebagai seorang Muslim jangan berputus asa dengan Rahmat Allah. Karena Rahmat Allah tersebut ada, hanya saja mungkin belum saatnya," ujar Tuan Guru Zainuddin.
Mengenai ketegasan Allah SWT dalam melakukan tindakan, Tuan Guru yang penampilannya hampir sama dengan Tuan Guru Haji Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Abah Guru Sakumpul Martapura Kalimantan Selatan (Kalsel) antara lain mengutip cerita Nabi Daud alaihi salam (as).
Diceritakan, karena merasa bersalah Nabi Daud as sujud meminta ampun kepada Allah SWT di atas tanah bertahun-tahun lamanya, bahkan sampai tumbuh rumput di kepala.
Ketika Nabi Daud as bersujud tersebut, Allah menyatakan, Nabi Adam as (manusia pertama di dunia) yang Dia (Allah) penuhi segala permintaannya, kamudian bersama istrinya Siti Hawa itu, Allah usir dari surga.
Baca juga: Ustadz Reza ungkap rahasia kemustajaban doa
"Banyak lagi contoh lain yang Allah abadikan dalam Al Qur'an yang mendapat tindakan tegas daripada Nya terhadap mereka yang berbuat salah. Begitu pula terhadap orang yang berputus asa dengan Rahmat Allah. Namun Allah Maha pengampun," demikian Tuan Guru Zainuddin Rais.

Kajian Kitab ihyaulumuddin karya Imam Ghazali yang berisi ilmu Syari'at, Tharliqat dan ilmu Hakikat tersebut pada jamaah Masjid Assa'adah, masih membicarakan isi jilid IV.
Sementara Kitab Ihyaulumuddin memiliki beberapa versi yaitu yang terdiri atas empat jilid, sembilan jilid dan 12 jilid.
Baca juga: Ratusan masjid siap layani pemudik 2025 di Kalsel