Kandangan (ANTARA) - Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Syamsuri Arsyad membuka Pelatihan Teknik Otomotif Roda Empat (Mobil Bensin), bertempat di Aula SMKN 2 Kandangan.
Kepala Disnakerkop UKMP HSS, Hendro Martono, di Kandangan, mengatakan pelatihan bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampialn agar peserta bisa berusaha sendiri dan pada akhirnya mereka bisa menciptakan lapangan kerja baru.
“Kesempatan hari ini kita menyelenggarakan Pelatihan Teknik Otomotif Roda Empat (Mobil Bensin) kita bekerjasama dengan SMKN 2 Kandangan," katanya, dalam keterangan, Rabu (31/3).
Baca juga: 17 pelaku IKM di Kabupaten HSS terima sertifikat halal
Dijelaskan dia, memahami bahwa angka penggangguran terbuka merangkak naik, ini suatu kondisi yang harus ditekan. Setiap tahun tingkat SLTA terus melahirkan lulusan.
Ketika lulusan tersebut berkuliah ataupun mendapatkan pekerjaan maka itu tidak tercatat sebagai angka pengangguran terbuka, tetapi ketika mereka terhenti tidak kuliah dan tidak memiliki pekerjaan, ini akan menambah angka pengangguran terbuka di HSS.
Oleh sebab itu ini adalah upaya pihaknya untuk memasukkan mereka dalam dunia kerja, di sinilah peran serta untuk mengatasi ini maka dilaksanakan untuk pelatihan dan pembinaan untuk mereka.
"Pelaksanaan pelatihan berlangsung selama 20 hari mulai tanggal 30 Maret sampai dengan 22 April 2021 dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang, yang tersebar di enam kecamatan di wilayah HSS," katanya.
Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad, mengatakan pelatihan ini tidak hanya akan diberikan sertifikat, tetapi setelah pelatihan akan diberikan pelatihan service dan dimagangkan.
Baca juga: UP2K PKK HSS tingkatkan kesejahteraan dan ketahanan keluarga
“Alhamdulillah hari ini kita meresmikan kegiatan pelatihan Teknik Otomotif Roda Empat (Mobil Bensin). Ini adalah kegiatan Disnakerkop UKP HSS yang bekerjasama dengan SMKN 2 Kandangan," katanya.
Menurut dia, tentu ke depan pihaknya ingin memiliki balai kerja tersendiri, sehingga generasi muda akan terus tumbuh karena memang bonus demografi karena apabila tidak diolah ini akan menjadi pengangguran baru.
Ini adalah salah satu bagian upaya dari RPJMD Kabupaten, pihaknya berharap minimal 20 orang ini dulu nanti akan dicari lagi regulasi lain yang lebih memungkinkan. Targetnya adalah bagaimana mereka bisa tumbuh mandiri dan inisiatif.