Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan (Dispar Kalsel) menyusun pola perjalanan gabungan (Travel Pattern Bundling) paket wisata Bali-Kalsel untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kepala Bidang Pemasaran Dispar Provinsi Kalsel Muhammad Noor dikonfirmasi, di Banjarmasin, Selasa, mengatakan penyusunan pola paket perjalanan wisata gabungan antara Kalsel dan Bali menjadi langkah strategis untuk mengenalkan potensi pariwisata Banua.
Baca juga: Dinas Pariwisata Kalsel kenalkan wisata virtual 360
"Kita dapat memperkenalkan potensi wisata Banua mulai dari budaya Banjar, keunikan susur sungai, pesona alam pegunungan Meratus, hingga kuliner khas daerah ke kancah nasional dan internasional," kata Noor.
Noor menjelaskan penyusunan pola perjalanan wisata tersebut merancang konektivitas wisata untuk mendorong arus kunjungan wisatawan wajib dari Bali ke Kalsel.
Melalui program gabungan paket wisata ini, kata Noor lagi, menjadikan Provinsi Kalsel menjadi destinasi yang autentik dan menarik, serta layak untuk menjadi bagian dari rangkaian perjalanan wisata di Indonesia, bukan hanya sekadar sebagai daerah transit.
Guna mensukseskan program ini, Dispar Provinsi Kalsel pun menggandeng beberapa asosiasi travel yang akan menyambut wisatawan dari Bali, antara lain yakni Asita, Asparwi, Astindo, dan lainnya.
Noor menerangkan Dispar Provinsi Kalsel dan tujuh asosiasi perjalanan tersebut akan menyediakan "bundling" paket selama 4 hari 3 malam, sehingga wisatawan dari Bali akan diajak ke sejumlah destinasi wisata unggulan di Kalsel, terutama geosite yang ada pada empat rute Geopark Meratus.
"Langkah ini juga sebagai upaya promosi Geopark Meratus ke kancah internasional," ujar Noor.
Baca juga: Dispar Kalsel siapkan agenda prioritas promosi wisata bagi mancanegara
Dia pun berharap program bundling paket wisata Bali-Kalsel dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, terutama wisatawan mancanegara ke Banua.
Noor menyampaikan, jumlah kunjungan wisatawan ini akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada sektor kuliner, kerajinan, penginapan, transportasi lokal, hingga penyedia jasa wisata.
Kepala Badan Promosi Wisata Badung, Bali, Wisnu Arimbawa menilai penyusunan paket wisata gabungan ini sebagai langkah baik untuk mendekatkan Kalsel ke Bali sebagai pintu wisata Indonesia.
Menurut Wisnu, keunggulan potensi pariwisata Kalsel dari wisata alam, budaya, serta religi mempunyai permintaan yang kuat dari wisatawan mancanegara yang datang ke Bali, seperti Amerika, Korea, Eropa, dan Jepang yang menginginkan tempat seperti ini.
"Apalagi saat ini sudah ada dua maskapai penerbangan yang mendukung konektivitas Bali-Kalsel, sehingga perlu menyusun bundling paket wisata dengan menyesuaikan jadwal penerbangan tersebut," ujar Wisnu pula.
Wisnu juga menekankan kerja sama potensi wisata tersebut didukung "digital club" sebagai wadah diskusi terkait dengan paket yang sudah jadi ataupun independen paket Kalsel.
Wisnu pun berharap langkah Provinsi Kalsel ini bisa diikuti daerah lain, agar seluruh destinasi wisata di Indonesia bisa dikenal wisatawan dunia.
"Kita tidak ingin hanya menjual Bali, jadi kita ingin menjual potensi keragaman wisata di Indonesia, dan itu yang membuat produk wisata Indonesia semakin kaya dimata dunia," ujar Wisnu.
Baca juga: 4 juta Jamaah Sekumpul tambah catatan kunjungan wisata di Kalsel