Yamin di Banjarmasin, Senin, menyampaikan, seperti kondisi TPS di RK Ilir di Banjarmasin Selatan, menjadi pusat penumpukan sampah yang sangat besar.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin tingkatkan penanganan sampah di pasar tradisional
Kondisi tersebut menjadi perhatian Yamin saat turun langsung ke lapangan, bahkan mengajak masyarakat dan pejabat pemerintah kota untuk bergotong royong membersihkan TPS RK Ilir tersebut.
"Kita lihat sendiri, banyak sekali sampah yang tidak semestinya dibuang di sini. Ada kaca dan benda tajam yang bisa melukai petugas kita. Ini harus jadi perhatian bersama,” ucap Yamin.
Selain masalah jenis sampah, dia juga mencatat bahwa akses menuju TPS RK Ilir masih menyulitkan bagi Paman Gerobak (petugas pengumpulan sampah di perumahan). Beberapa di antaranya bahkan tidak bisa mencapai titik pembuangan karena jalan yang tidak memungkinkan.
"Petugas kita kesulitan mendorong gerobaknya ke TPS ini. Kondisi jalannya tidak mendukung. Nanti akan kita timbun menggunakan pasir putih agar aksesnya mudah," ungkapnya.
Baca juga: Banjarmasin mulai mampu kendalikan kondisi darurat sampah
Untuk mengurangi beban di kawasan RK Ilir yang dinilai sudah overload, dia menyampaikan langkah strategis dengan memecah penampungan sampah ke beberapa kelurahan lain di Banjarmasin.
Langkah ini, lanjut dia, penting untuk menciptakan distribusi sampah yang lebih merata dan efisien.
"Kita tidak bisa biarkan RK Ilir jadi pusat penumpukan sampah terus-menerus di Banjarmasin Selatan khususnya. Ke depan, kita akan sebar ke kelurahan lain agar lebih seimbang, seperti yang kita lakukan pada TPS Cemara dan HKSN," ujarnya.
Wali Kota juga mengajak seluruh warga Banjarmasin untuk meningkatkan kesadaran dalam membuang sampah dengan benar dan tepat waktu.
Dia menegaskan bahwa upaya menjaga kebersihan kota bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
Baca juga: 6,2 ton sampah ditukar sembako pada kegiatan perdana di Banjarmasin