"Saya telah perintahkan agar anggota tidak ragu melakukan penegakan hukum setiap kasus karhutla tanpa terkecuali," kata dia di Banjarbaru, Senin.
Baca juga: Banjarbaru gelar apel gabungan siaga Karhutla masuki musim kemarau
Saat memimpin apel kesiapsiagaan penanganan karhutla pada 2025 di wilayah hukum Polda Kalsel, Yudha mengatakan tindakan represif diharapkan menimbulkan efek jera bagi pelaku pembakar lahan dan pihak lainnya yang mencoba melakukan hal serupa.
"Dampak yang ditimbulkan akibat karhutla tak hanya kerusakan alam namun bencana kesehatan bagi manusia dari kabut asap hingga kerugian ekonomi, tentu jeratan hukum harus setimpal bagi pelakunya," tegas Yudha.
Di sisi lain, Yudha menekankan upaya pencegahan tetap dikedepankan dengan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat termasuk kelompok tani dan perusahaan perkebunan.
Setiap api kecil yang muncul harus segera dipadamkan bersama agar tidak sampai membesar.
Penanganan pemadaman api pun telah disiapkan Polda Kalsel bersama TNI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menghadapi puncak musim kemarau yang diprediksi terjadi Juni hingga Agustus 2025.
"Makanya kita apel untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel dan peralatan yang dimiliki," jelasnya.
Baca juga: BNPB: Sejumlah daerah berisiko banjir dan karhutla bersamaan

Baca juga: Safety riding ramaikan pembentukan Elbhara Kalsel pertama di luar Lampung
Polda Kalsel juga mengoperasikan pesawat tanpa awak (UAV) atau "drone" canggih untuk memonitor karhutla yang diawali upaya pendeteksian titik panas pada satu lokasi kemudian dilakukan pengecekan secara cepat dan tepat.
Drone berbentuk miniatur pesawat terbang dengan panjang sekitar satu meter dan lebar sayap dua meter itu dioperasikan Direktorat Sabhara yang bisa terbang dengan jarak mencapai 50 kilometer.
Dengan segala kesiapan personel dan peralatan pendukungnya, Kapolda berharap penanganan karhutla tahun ini bisa lebih optimal sehingga bencana kabut asap dapat dicegah.
Berdasarkan laporan BMKG yang disampaikan Yudha, mulai Januari hingga 25 Mei 2025, terdeteksi ada 28 titik api rendah, 529 titik api kategori sedang dan 1 titik api kategori besar.
Baca juga: Kapolda Kalsel ajak mahasiswa ULM nonton bareng "Sayap-Sayap Patah 2"
Video: