Bandung (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Barat membenarkan insiden ledakan saat kegiatan pemusnahan amunisi tidak layak pakai yang digelar TNI di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, yang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan bahwa informasi tersebut diterima dari Pasi Intel Kodim Garut.
Baca juga: Ledakan sebabkan rumah terbakar di Tambarangan Tapin
“Benar kejadian tersebut dan jumlah korban yang disampaikan oleh Pasi Intel. Saat ini Kapolres Garut menuju lokasi,” kata Hendra saat dikonfirmasi di Bandung, Senin.
Hendra menyebutkan informasi lanjutan masih dalam proses koordinasi dengan pihak terkait.
Para korban saat ini tengah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk, Garut.
Baca juga: TNI AD: proses ganti rugi pasca ledakan gudmurah sedang berlangsung
Berdasarkan informasi sementara yang dihimpun, 11 korban meninggal dunia terdiri atas dua anggota TNI dan sembilan warga sipil.
Adapun nama korban yang teridentifikasi, antara lain Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Mayor Cpl Anda Rohanda, Agus bin Kasmin, Ipan bin Obur, Anwar bin Inon, Iyus Ibing bin Inon, Iyus Rizal bin Saepuloh, Toto, Dadang, Rustiawan, dan Endang.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak TNI mengenai kronologi peristiwa tersebut.
Aparat kepolisian dan TNI masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.
Baca juga: Kapolda Jatim: 10 personel terluka akibat ledakan di Detasemen Gegana
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polisi benarkan 11 tewas dalam insiden pemusnahan amunisi di Garut