Banjarmasin (ANTARA) - Kementerian Pertanian bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Badan Urusan Logistik (Bulog) menargetkan menyerap gabah hasil panen petani, dengan target 3 juta ton gabah setara beras hingga April 2025.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman, menyampaikan bahwa untuk daerah Kalsel, mendapat target menyerap gabah petani setara beras sebesar 6.350 ton hingga April 2025.
Baca juga: TPID Kalsel-Bulog Barabai siapkan puluhan ton beras pasar pasar murah
"Ini juga salah satu upaya untuk menyukseskan program swasembada pangan karena swasembada pangan tidak hanya untuk meningkatkan produksi pertanian saja tetapi juga mensejahterakan petani," kata Kabid Tanaman Pangan, Rahmawati, Rahmawati dikonfirmasi di Banjarmasin, Kamis.
Ia mengharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Hal ini tentu saja dapat dicapai apabila seluruh pemangku kepentingan, baik Kementerian Pertanian maupun lembaga disektor pangan, dapat bergerak cepat dan bersama-sama mencapai target.
“Sebagai upaya mempercepat penyerapan gabah para petani, Pemerintah juga telah menyetujui penyesuaian derajat sosok beras dari 100 persen menjadi 95 persen, sehingga mempermudah proses pengolahan dan distribusi,” lanjut Rahmawati.
Pada 2025, Bulog diberi amanah besar untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional, dengan menyerap gabah petani. Maka penyerahan gabah dan beras dalam Negeri yang mengacu pada kebijakan Badan Pangan Nasional dan peraturan Menteri Pertanian, yang mengatur mekanisme penyerapan gabah, sehingga dapat mengoptimalkan penyerapan gabah dan beras pada musim panen pertama ini.
Baca juga: Bulog Kalsel siap serap gabah dan beras milik petani sesuai HPP baru
“Tekad pemerintah untuk melindungi petani sebagai elemen penting dalam rangka percepatan swasembada pangan, tentu saja tampak melalui kebijakan yang telah diterapkan yaitu harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen atau GKP di tingkat petani sebesar Rp6.500 kg,” lanjut Rahmawati.
Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan, menghimbau kepada Kabupaten/Kota, untuk menyebarluaskan bahwa Bulog akan membeli gabah petani saat turun combine (istilah panen di petani) dengan harga bersih Rp6.500,00 per kg dan dibayar lunas ditempat oleh Bulog, sedangkan untuk pengeringan dan pengangkutan menjadi tanggung jawab Bulog.
“Ini tentu saja sangat memberikan kemudahan pada petani dan petani juga mendapatkan harga tinggi dari Bulog yang akan membeli harga gabah tersebut,” tutup Rahmawati.
Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian bangsa, terutama dalam mewujudkan ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Para petani telah bekerja keras menghasilkan gabah dan beras sebagai komoditas utama yang harus terus dijaga keberlanjutannya.
Baca juga: Bulog Kalsel salurkan bantuan pangan alokasi Desember 2024
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog Kalsel targetkan serap gabah petani 6.350 ton