Banjarmasin (ANTARA) - Badan Urusan Logistik Kantor Wilayah Kalimantan Selatan (Bulog Kanwil Kalsel) mencatat penyerapan gabah sebanyak 11.378 ton dari target 12.793 ton hingga Mei 2025 sehingga masih membutuhkan 1.414 ton serapan gabah petani.
Kepala Bulog Kanwil Kalsel Muhammad Akbar Said di Banjarmasin, Kamis, mengatakan optimis dapat memenuhi kekurangan target serapan Gabah Kering Panen (GKP) petani karena beberapa wilayah terutama Hulu Sungai Tengah dan Kotabaru masih berlangsung panen yang memungkinkan untuk dilakukan penyerapan.
Baca juga: Serapan gabah petani oleh Bulog Kalsel capai 7.200 Ton
“Yang paling besar potensi dari Kotabaru, karena di daerah pesisir terutama Tanah Bumbu, kita masih melakukan penyerapan terutama GKP,” kata Akbar.
Akbar menambahkan Bulog Kalsel berkoordinasi dengan petugas Dinas Pertanian, PPL dan Babinsa di lapangan secara rutin setiap hari, guna mengetahui lokasi panen, untuk dilakukan penyerapan dengan harga sesuai ketentuan pemerintah sebesar Rp6.500.
Menurut Akbar, realisasi serapan gabah tersebut berasal dari Kanwil Kalsel yang meliputi wilayah Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Barito Kuala sebanyak 6.714 ton, atau telah mencapai 105 persen
Kemudian, Kantor Cabang Hulu Sungai Tengah yang mencakup Hulu sungai Tengah (HST), Hulu sungai Selatan (HSS), Hulu sungai Utara (HSU), Tapin, Balangan, dan Tabalong sebanyak 3.216, atau mencapai 72 persen dari target.
Baca juga: Bulog Kalsel lampaui target serapan gabah petani 110 persen
Selanjutnya, Kantor Cabang Kotabaru meliputi wilayah Kotabaru dan Tanah Bumbu sebanyak 1.448 ton, atau mencapai 75 persen dari target.
Akbar menjelaskan seluruh penampungan pada 11 gudang Bulog telah penuh, sehingga harus melakukan kerja sama dengan pihak eksternal untuk melakukan penampungan gabah hasil serapan.
Pada penyerapan gabah Bulog Kalsel telah bekerja sama dengan 513 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan 12 mitra Maklon untuk melakukan pengolahan terhadap GKP yang diserap dari petani untuk disimpan di Gudang Bulog setelah dilakukan penggilingan.
Akbar juga menyampaikan stok komoditas beras pada 11 gudang Bulog hampir mencapai 29.969 ton untuk beras Public Service Obligation (PSO) dan Beras Komersial (864,83 ton), dan Gabah (904,13 ton).
“Baru kali ini kita tidak menerima beras dari luar jadi suatu pencapaian dari Kalimantan Selatan, karena stok beras kita cukup berlimpah,” ungkap Akbar.