Barabai, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, menerapkan program komputerisasi untuk menertibkan parkir sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor tersebut.
Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah HA Chairansyah di Barabai, Selasa mengatakan, tahap pertama pihaknya mengoperasionalkan parkir dengan sistem komputerisasi di tiga lokasi yaitu, di Pasar Keramat, Pasar Murakata dan di Rumah Sakit Damanhuri.
Sistem parkir di tiga titik tersebut, jaringannya terhubung langsung dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Pemkab HST, untuk memudahkan pengawasan.
"Dari tiga lokasi tersebut, terdapat tujuh titik portal yang meliputi tiga titik di pasar Keramat, tiga titik di pasar Murakata, dan 1 titik di Rumah Sakit H Damanhuri barabai," katanya.
Menurut Wakil Bupati, penggunaan portal parkir sistem otomatis bukan hanya untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak, tetapi juga untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna parkir.
"Selain untuk meningkatkan PAD, portal parkir otomatis juga bertujuan memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang parkir kendaraannya," katanya.
Mengenai biaya portal parkir tersebut sesuai tarif yang yang tertera di plang yang tertempel di pintu masuk dan keluar yaitu, sepeda Rp1.000, kendaraan roda dua sebesar Rp2.000, mobil Rp3.000 dan truck,/box sejenisnya sebesar Rp4.000 sekali masuk.
Manfaat lain dari sistem komputerisasi ini adalah, pasar akan terlihat rapi, bersih dan tertata dengan baik. Selain itu juga, keamanan akan dirasakan oleh pengguna parkir itu sendiri, karena didalam areal parkir sudah disediakan lokasi dengan tiang atap permanen yang akan aman dari guyuran hujan dan sengatan panasnya matahari.
"Pemerintah juga telah menyiapkan tenaga pengamanan untuk menjaga keamanan kendaraan mulai dari pukul 07.00 wita sampai 17.00 wita," katanya.
Di lain pihak para pedagang meminta diberi kartu khusus, yang hanya dipungut satu kali sehari, karena kemungkinan bolak-balik mengambil barang.
Pedagang, meminta pungutan dilakukan perhari tidak per bulan, karena ada yang tak berjualan tiap hari, sementara itu untuk parkir rumah sakit, warga berharap khusus keluarga pasien rawat inap tidak dilakukan pungutan berulang-ulang dalam sehari agar tak membebani keluarga pasien.
"Kadang-kadangkan keluarga pasien harus bolak-balik keluar masuk karena harus membeli obat di luar apotik rumah sakit atau membeli kebutuhan makanan dan minuman," katanya.