Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Provinsi Kalimantan Selatan Mursyidah Aminy di Banjarmasin, Kamis, mengatakan lomba ini diikuti seluruh instansi terkait di kabupaten/kota se-Kalsel.
"Saat ini dilangsungkan penjurian presentasi lomba inovasi penanganan rumah tidak layak huni tersebut," ujar Mursyidah.
Dia pun menyampaikan lomba ini diadakan sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan melalui kualitas hunian yang sehat, aman dan nyaman di Kalsel.
Program penanganan rumah tidak layak huni atau disingkat "Rutilahu" merupakan solusi pengentasan kemiskinan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah layak.
"Sehingga dengan adanya lomba ini kualitas bantuan lebih baik lagi," ujarnya.
Baca juga: Baznas Banjarmasin renovasi rumah tidak layak huni tersebar di lima kecamatan
Baca juga: Baznas Banjarmasin renovasi rumah tidak layak huni tersebar di lima kecamatan
Mursyidah menyatakan juri pada lomba ini terdiri dari unsur akademisi, pemerhati perumahan, perwakilan dari pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan perwakilan dari Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI.
"Dipastikan penilai objektif," tuturnya.
Dia menuturkan program perbaikan rumah tidak layak huni yang dilaksanakan Pemprov Kalsel pada tahun 2023 ini sebanyak 540 unit rumah yang tersebar di beberapa kabupaten/kota.
"Ratusan rumah ini diperbaiki ada di kawasan pemukiman kumuh dan rusak akibat banjir," ujarnya.
Selain Pemprov Kalsel, pemerintah kabupaten/kota di provinsi ini juga melaksanakan program yang sama hingga perlu diberi penghargaan lewat lomba ini, demikian kata Mursyidah.
Baca juga: Penanganan kawasan kumuh dan rumah tidak layak huni di Kalsel diharapkan meningkat
Baca juga: Penanganan kawasan kumuh dan rumah tidak layak huni di Kalsel diharapkan meningkat