"Mangrovenisasi terus kita lakukan bersama Asosiasi Pelsus di wilayah Tanah Laut, untuk memperbaiki kerusakan pesisir pantai di daerah ini," kata Riyadi di Pelaihari, Senin.
Menurut dia, saat ini jumlah penanaman mangrove di pesisisr pantai Tanah Laut baru dua hektare, dan jumlah itu masih belum mencapai target yang akan dilakukan sesuai pencanangan bersama antara Pemkab Tanah Laut dan Asosiasi Pelsus.
Dia mengutarakan, mangrovenisasi sangat penting sekali di wilayah pesisir pantai Tanah Laut, salah satunya untuk merehabilitasi lingkungan, ekologi dan biota laut.
Dia menjelaskan, berkaitan dengan penanaman mangrove tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Perikanan dan Kelautan Tanah Laut, sehingga upaya perbaikan kawasan pesisir pantai benar-benar tercapai dengan baik.
Dalam upaya rehabilitasi pesisir pantai Tanah Laut, jelas dia, akan diberlakukan dengan zona agar penanganannya lebih mudah dan zona akan mewakili kegiatan penanaman mangrove tersebut.
Lebih lanjut dia mengemukakan, setelah terealisasi penanaman mangrove di perisir pantai Tanah Laut, maka langkah selanjutnya adalah pemanfaatan hutan mangrove bagi masyarakat sekitar pantai.
Pemanfaatan lahan mangrove bagi masyarakat sesuai program Dinas Perikanan dan Keluatan Tanah Laut, terang dia, terutama sekali pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan usaha mereka.
Kemudian, ucap dia, berdasarkan pengalaman Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pemanfaatan hutan mangrove sangat membantu masyarakat dalam berbagai kegiatan usaha mereka dan hal seperti ini bisa diterapkan di Tanah Laut.
"Kita berharap hutan mangrove di Tanah Laut bisa meniru pemanfaatan hutan mangrove di Sidoarjo, Jawa Timur," ujar Riyadi.