"Dari Pemprov rencananya seluas 50 hektare di dua kabupaten bertetangga itu," ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalsel Rusdi Hartono di Banjarbaru, Jumat.
Baca juga: Bank Kalsel dan pemerintah daerah rehabilitasi lahan di pesisir Tanah Bumbu
Bahkan Pemprov Kalsel menyambut baik informasi mengenai rencana penanaman mangrove seluas 400 hektare oleh pihak swasta pada tahun ini.
"Kabar ini menggembirakan karena dengan kemampuan keuangan daerah yang terbatas, kami bersyukur ada pihak swasta yang membantu," ujarnya.
Dia menyampaikan program lanjutan rehabilitasi mangrove di wilayah pesisir Kalimantan Selatan, yakni Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru karena mangrove yang ada tinggal seluas 6.000 hektare.
"Tahun 2024 kita berhasil menanam sekitar 238.000 pohon mangrove di tiga kabupaten tersebut, dengan rincian Tanah Laut sebanyak 32.000 pohon, Tanah Bumbu sebanyak 55.000 pohon dan Kotabaru sebanyak 155.000 pohon," ujarnya.
Rusdi menyatakan penyelesaian masalah hutan mangrove ini memerlukan waktu yang cukup panjang.
"Jadi kalau hutan mangrove itu dibandingkan dengan hutan di darat, lima hektare mangrove di darat sama dengan 1 hektare mangrove karena mangrove sangat menyerap karbon storid,” ungkapnya.
Baca juga: Kalsel siapkan 270.000 mangrove untuk rehabilitasi pesisir
Instansinya juga telah memulai proses perhitungan dan verifikasi jumlah karbon yang ada di kawasan pesisir.
Meskipun demikian, Rusdi menyebut bahwa tahun ini fokus utama tetap pada sektor kehutanan.
Dia mengungkapkan, konsultasi dengan kementerian terkait telah dilakukan, meskipun implementasinya belum terealisasi sepenuhnya.
Upaya rehabilitasi mangrove ini tidak hanya bertujuan untuk memulihkan ekosistem pesisir, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat melalui peningkatan hasil perikanan.
"Nelayan sangat merasakan dampak positif dengan hidup berkembangnya mangrove di wilayah pesisir, juga berpengaruh pada hasil tangkapan ikan dan kepiting," kata Rusdi.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, diharapkan upaya rehabilitasi mangrove di Kalsel dapat berjalan efektif dan berkelanjutan, demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Baca juga: Paman Yani bahas tindak lanjut program rehabilitasi mangrove