Barabai (ANTARA) - Banjir dahsyat pada Kamis (14/1) yang melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel meninggalkan luka mendalam bagi warga Bumi Murakata tersebut.
Bupati HST, H A Chairansyah pada Senin (18/1) di Barabai menyebutkan, terdata sudah ada sebanyak delapan orang meninggal, tujuh orang di Kecamatan Hantakan dan satu orang di Kecamatan Barabai.
Data yang diperoleh ANTARA dari Kapolsek Hantakan, nama-nama warga yang meninggal akibat banjir yaitu dari desa Murung B yaitu Kortobi (55) dan M Rafii (60), Warga Desa Bulayak yaitu Jumri (35), warga Desa Datar Ajab yaitu atasnama Busat (70) dan Istrinya yang berumur 68 Tahun.
Selanjutnya, dari Desa Patikaian yang meninggal juga dua orang yaitu Ican (29) dan Utuh (4).
Sejak 14 Januari hingga 21 Januari 2021, Bupati HST menetapkan tanggap darurat banjir.
Plt Sekda HST Ir H Faried Fakhmansyah yang juga menjadi Kepala BPBD HST mengungkapkan, sebanyak delapan ribu jiwa mengungsi dan 68 ribu jiwa terdampak.
Selain itu, sebanyak 16 ribu lebih rumah di 10 kecamatan dari 11 kecamatan di HST juga tergenang banjir.
Menurutnya, terparah terjadi di Kecamatan Hantakan dan Barabai. Di Kecamatan Hantakan bahkan banjir bandang yang menghancurkan ratusan rumah warga dan di Kecamatan Barabai melumpuhkan kota, karena seluruh fasilitas umum terendam banjir.
"Di hari kelima ini, masih ada dua kecamatan yang masih airnya belum surut, yaitu beberapa desa di Kecamatan Pandawan dan Labuan Amas Utara," katanya.
Pihaknya masih menghitung berapa kerugian yang ditimbulkan dan mendata beberapa fasilitas umum yang rusak seperti rumah warga, sekolah, tempat ibadah, pasar dan fasilitas lainnnya.
"Yang pastinya, warga kita masih memerlukan bantuan, baik itu logistik berupa makanan, obat-obatan, pakaian dan kebutuhan warga lainnya," kata Faried.
Ia juga mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Pusat, Pemprov Kalsel, seluruh relawan dan bantuan dari instansi, perusahaan, kabupaten tetangga bahkan dari Provinsi Kalteng hingga Kaltim.
"Bantuan ke seluruh desa yang terdampak juga telah kita salurkan, bahkan di daerah-daerah terpencil kita sudah kirim tim untuk kesana. Guna memudahkan koordinasi dan informasi, kita telah mendirikan Sub Posko juga di setiap kecamatan," kata Faried.
Ia berharap, agar terkoordinir dengan rapi dan bantuan tepat sasaran, setiap bantuan yang datang dari berbagai daerah agar melapor dulu atau menyerahkan ke Posko Induk penanganan banjir di Stadion Murakata, agar bisa diarahkan secara merata ke lokasi warga yang terdampak banjir.
Dihari kelima pasca banjir tersebut, dari pantauan ANTARA sebagian warga yang mengungsi telah balik ke rumahnya untuk bersihkarena air sudah surut.
Namun saat ini, Kota Barabai khususnya lingkungan pasar menumpuk berbagai macam sampah dan lumpur yang perlu segera dibersihkan.
Sedangkan di daerah pegunungan khususnya wilayah Kecamatan Hantakan, ada jalan-jalan yang longsor dan tidak bisa dilalui menggunakan roda dua maupun roda empat untuk pengantaran logistik dan hanya bisa dilakukan dengan jalan kaki.
Baca juga: Dandim Barabai: Pengantaran logistik ke Datar Ajab hanya bisa jalan kaki 3 jam
Baca juga: Walau tidak berhadir, Bupati pastikan HST juga dapat bantuan Rp500 juta dari BNPB pusat
Baca juga: Banjir di Barabai sudah surut warga bersih-bersih