Kecamatan tersebut meliputi Hantakan, Batu Benawa, Haruyan, Barabai, Pandawan dan Labuan Amas Utara (LAU).
Baca juga: Tanggul jebol akibatkan persawahan terendam di Desa Masiraan HST
"Untuk di Desa Pahalatan sekitar 50 lebih rumah masih terendam dengan ketinggian air bervariasi," kata Sekretaris Desa Pahalatan M Azmi Hidayat di Pahalatan, Rabu.
Azmi mengatakan kondisi tersebut berpotensi semakin bertambah karena cuaca masih sering hujan.
Meski perlahan sudah mengalami penurunan debit air di daerah hulu dan Kota Barabai, namun genangan air masih terjadi di daerah hilir termasuk pada sejumlah desa di Kecamatan Pandawan dan LAU.
Ia menuturkan genangan banjir di Desa Pahalatan biasanya cukup lama bertahan karena daerah tersebut merupakan daerah hilir aliran sungai.
Bahkan ketinggian air di ruas jalan setempat dari setingkat lutut hingga sepinggang orang dewasa.
Camat LAU Muayyad membenarkan sebagian wilayah masih terjadi banjir berdasarkan laporan aparat desa wilayah yang masih terendam Desa Mantaas, Rantau Bujur, Sungai Buluh dan Pahalatan.
Baca juga: Ratusan peserta pramuka mengungsi ke ruang kelas akibat banjir
"Masih kita pantau perkembangannya dan kita himpun laporan dari para aparat desa terkait kondisi terkini banjir di masing-masing wilayahnya," ungkap Muayyad.
Kondisi banjir ini juga berdampak pada sejumlah fasilitas umum dan menghambat aktivitas warga.
Bahkan di Desa Masiraan Kecamatan Pandawan, satu tanggul jebol hingga mengakibatkan persawahan warga setempat terendam, akses warga juga sempat terputus.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD HST Akhmad Apandi menyebutkan kondisi banjir sudah mengalami penurunan.
Sebanyak empat kecamatan terdampak seperti Kecamatan Hantakan, Haruyan, Batu Benawa dan Barabai sudah kering dan tidak menggenangi pekarangan rumah, aktivitas warga juga sudah berjalan normal.
Baca juga: BPBD HST minta warga kaki Pegunungan Meratus waspada air sungai meluap
Sedangkan Kecamatan Pandawan masih terdapat wilayah terdampak banjir di Desa Jaranih, Masiraan dan Palajau dengan total terdampak sebanyak 716 rumah, 761 kepala keluarga (KK) dan 2.222 jiwa.
"Rumah yang masih terendam ada di Desa Jaranih sebanyak 35 rumah dengan 42 KK dan 118 jiwa. Sedangkan untuk wilayah Kecamatan LAU, kami belum ada laporan dari camat atau aparat desa setempat," ucap Apandi.
Pihaknya juga melalui Pusdalops PB dan TRC PB BPBD HST terus memantau dan melakukan pendataan wilayah yang terdampak banjir. Serta, mengimbau masyarakat khususnya yang berada di bantaran sungai dan wilayah rawan banjir untuk tetap waspada.
Apandi mengimbau masyarakat agar tetap waspada namun tidak panik dan memantau informasi keadaan cuaca secara berkala.
“Jika terjadi kenaikan debit air segera amankan aliran listrik, barang berharga, mengisi penampungan air bersih agar menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan," imbau Apandi.
Baca juga: Kodim HST dibantu warga bersihkan Sungai Barabai cegah banjir susulan