"Tanggul yang jebol mengakibatkan akses penghubung Desa Masiraan dari RT 02 ke RT 03 sampai RT 04 terputus. Areal persawahan warga juga terendam," kata Kepala Desa Masiraan Ahmad Fauzi di Hulu Sungai Tengah, Rabu.
Baca juga: Ratusan rumah terendam banjir pada enam kecamatan di HST
Dia menyebutkan tanggul tersebut jebol karena tidak kuat menahan banjir yang terjadi ketiga kalinya dalam bulan ini, sehingga TNI dan warga berinisiatif membangun jembatan darurat agar akses warga bisa terhubung kembali.
“Jalan tersebut sangat vital ketika terjadi banjir. Akibat kejadian itu, akses transportasi juga terputus dan tidak bisa dilewati motor roda dua maupun roda empat. Jadi kami berinisiatif membangun jembatan darurat setidaknya bisa dilewati motor roda dua terlebih dahulu,” ujarnya.
Fauzi mengatakan pembangunan jembatan darurat memakan waktu hampir sehari penuh karena cukup sulit akibat debit air cukup tinggi, pihaknya juga memanfaatkan beberapa batang pohon kelapa yang diambil dari wilayah terdekat.
Dia menuturkan pembuatan akses jalan tersebut tidak hanya melibatkan warga Desa Masiraan dan TNI, namun juga dibantu oleh relawan Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) Pandawan.
Baca juga: Tanggul jebol akibatkan persawahan terendam di Desa Masiraan HST
Fauzi mengatakan, Dinas PUPR HST juga sudah meninjau lokasi untuk membuat pelaporan terkait kondisi tersebut, pihak desa berharap hal ini dapat ditangani pihak terkait karena jalan tersebut merupakan akses vital masyarakat, nantinya diharapkan dapat menahan debit air agar tidak menggenangi areal persawahan warga.
Sementara itu, Babinsa Koramil 1002-05/Pandawan Serka Rahmadhani mengatakan kehadiran TNI di tengah masyarakat adalah untuk memberikan pelayanan terbaik dan menjadi solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Ia menyampaikan bahwa pembangunan jembatan darurat ini merupakan langkah sementara sambil menunggu perbaikan tanggul secara permanen.
"Kami berharap pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki tanggul yang jebol agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” ujar Rahmadhani.
Baca juga: Ratusan peserta pramuka mengungsi ke ruang kelas akibat banjir