"Akibat dua hari hujan, banyu baah terutama pada kawasan Pegunungan Meratus yang juga merupakan hulu Kali Benawa atau Sungai Barabai (165 km utara Banjarmasin) ibukota HST," ujar seorang pemuka masyarakat Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa Muhran (64) saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Sabtu.
Baca juga: Sejumlah ruas jalan di HST terendam usai diguyur hujan lebat
Menurut kakek dari lima cucu itu. memungkinkan baah dan bantu dalam melanda wilayah Kota Barabai subuh atau pagi Ahad (16/3) karena Kali Benawa sudah mulai menurun, walaupun sebagian Desa Aluan Mati bagian hilir sempat terendam air.
"Alhamdulillah baah kali ini jembatan-jembatan di sepanjang Kali Benawa selamat, kendati ada serumpun bambu yang hanyut. Tapi karena banyu tidak terlalu dalam seperti Januari 2021 hanya ujung rumpun bambu yang menyentuh jembatan gantung," ujar Muhran.
Begitu pula, persawahan Desa Aluan Mati yang kini sedang panen dan siap panen selamat.
Baca juga: Mantan Wabup HST titip pesan terkait mitigasi bencana ke bupati baru
"Semoga tidak sampai merusak tanaman padi di persawahan Desa Aluan Bakti dan Desa Aluan Besar yang berada di bagian hilir Kali Benawa, demikian Muhran.
Sementara saat ini wilayah "kota apam" Barabai atau yang berjuluk "Bandung Kalimantan" masa Presiden Soekarno masih aman dari banjir, kecuali besok pagi atau dinihari Ahad (16/3).
Sebagaimana bencana banjir 2021 beberapa kawasan Barabai kedalam air mencapai dua meter, bahkan ada hingga atap rumah serti Bulau.
Baca juga: Ratusan rumah terendam banjir pada enam kecamatan di HST
