Amuntai, (Antaranews Kalsel) -Kepolisian resort Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan mengantisipasi kekerasan terhadap ustadz dan ulama serta mengklarifikasi isu hoax dengan melaksanakan patroli sambang dan dialogis.
Kapolres Hulu Sungai Utara (HSU) AKBP Agus Sudaryatno di Amuntai, Kamis mengatakan, melalui program ini aparat menyasar kediaman ulama dan komunitas/tempat ibadah umat muslim.
"Kita perlu secara langsung melakukan pertemuan dan dialog dengan alim ulama dan pondok pesantren, untuk meluruskan isu-isu hoax yang banyak bertebaran melalui media sosial, sekaligus melalui dialog ini kita bisa lebih dekat dengan ulama untuk mengantisipasi kekerasan terhadap mereka," ujar Agus.
Agus mengatakan, upaya dialog dan menyambangi kediaman alim ulama sudah dilakukan sejak Rabu (21/2), dengan bersilaturrahmi kepengasuh Madrasyah Aliyah Darul Ulum Desa Kembang Kuning Kecamatan Amuntai Tengah.
Kegiatan sambang dan dialog juga dilakukan ke Pesantren Darussalam Desa Muara Tapus Kecamatan Amuntai Tengah, bertemu dengan pengasuhnya KH Mahlani dan Pondok Pesantren Ar Raudah Desa Pasar Senin yang diasuh KH Abdussamad.
"Kita juga melaksanakan Sholat Dzuhur berjamaah di Mesjid Sabilal Muttaqien Desa Sungai Malang sambil menyampaikan sosialisasi terkait isu hoax dan sebagainya," terang Kapolres.
Kapolres menegaskan banyak isu di media sosial khususnya yang berupaya membenturkan antara pemerintah dengan Umat Islam, membenturkan aparat kepolisian dengan Umat Islam sehingga perlu di 'counter' dan diluruskan.
Apalagi, kata Kapolres, terakhir merebak isu dimedia sosial tentang adanya orang tak dikenal yang mengusir dan mengusir Imam Mesjid Raya At Taqwa Amuntai yang setelah diklarifikasi ternyata isu itu tidak benar.
"Semoga masyarakat lebih bijak dalam ber sosial media sehingga tidak membuat resah masyarakat," pungkasnya.