Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mengukuhkan angkatan terakhir untuk program guru penggerak nasional dari tingkat TK hingga SMA serta Sekolah Luar Biasa (SLB) pada 2025.
Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR di Banjarmasin, Rabu, menyampaikan sebanyak 138 guru penggerak angkatan ke-11 di Kota Banjarmasin atau angkatan terakhir dari program guru penggerak.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin gandeng pelaku Ekraf tangani darurat sampah
"Saya yang langsung mengukuhkan angkatan terakhir program guru penggerak di Kota Banjarmasin," ujarnya.
Dengan rincian, ucap Yamin, untuk guru penggerak di TK sebanyak dua orang, SD (83 orang), SMP (19 orang), SMA (25 orang), SMK (delapan orang) dan SLB (satu orang).
Yamin menyampaikan peran guru penggerak amatlah penting sebagai bagian dari agen perubahan dalam rangka mendorong transformasi pendidikan berkualitas terutama di Kota Banjarmasin.
Dia mengatakan, sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan lewat metode pembelajaran yang lebih interaktif terhadap siswa, namun tetap berpegang teguh pada sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) yang sudah ada.
"Kita ingin guru penggerak ini ke depan menjadi teladan, semangat menjadi guru yang tergerak, bergerak dan menggerakkan bisa terus tertanam di dalam hati," ujarnya.
Baca juga: Banjarmasin kukuhkan angkatan terakhir program guru penggerak
Sementara itu, Pengembang Teknologi Pembelajaran Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Kalsel Wahyu Fibriyanto, menyampaikan, walaupun saat ini tengah terjadi transisi kebijakan pemerintah pusat terkait program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) menjadi program Pendidikan Kepemimpinan Sekolah (PKS) namun masih dalam tahapan kajian.
Menurut dia, BGTK Kalsel memastikan sejumlah hak-hak guru penggerak tetap terakomodir.
"Artinya guru penggerak tetap bisa menjadi kepala sekolah atau pengawas asalkan syarat administrasi terpenuhi," ungkap Wahyu.
Karena sebagai guru penggerak di daerah, mereka-mereka ini tetap menjadi ujung tombak Kemendikdasmen," ujarnya.
Dengan demikian, pemerintah akan terus mendorong peran serta guru penggerak sebagai motor ekosistem pendidikan dengan mengedepankan prinsip dan konsep kepemimpinan yang lebih kuat, di samping sajian pembelajaran yang lebih baik, inovatif dan menyenangkan, demikian kata Wahyu.
Baca juga: Banjarmasin perkuat pengawasan cegah kekerasan perempuan dan anak