Program tersebut untuk memperluas akses pembelajaran interaktif di bidang sains dan sejarah ke seluruh penjuru Indonesia.
Baca juga: Rahayu: TIDAR fokus pada kemandirian ekonomi dan kepemimpinan pemuda
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati selaku inisiator program saat di konfirmasi di Banjarmasin, Rabu, menekankan pendidikan harus menjadi pintu pembebasan dan kemandirian bagi semua anak bangsa.
Dengan konten edukasi imersif, siswa dapat “menjelajahi” luar angkasa, menyaksikan sejarah Indonesia secara langsung, hingga belajar sains dalam simulasi virtual.
Bukti global menunjukkan bahwa pembelajaran dengan VR meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa secara signifikan.
"Pendidikan sudah seharusnya lebih dari sekadar belajar membaca, menghitung, dan menulis. Pendidikan adalah pintu-pintu bagi siapa pun dari latar belakang mana pun untuk mencapai kebebasan dan kemandirian," ujar Rahayu.
Baca juga: Komisi VII DPR upayakan pembentukan lembaga pariwisata mandiri
Rahayu menyatakan Sekolah VR Keliling hadir sebagai pembuka pintu dengan cara baru membawa teknologi ke pelosok-pelosok dan memperkecil jurang ketimpangan.
"Kami hadir untuk menginspirasi karena kami percaya siapa pun bisa, asalkan ia berani berimajinasi," ujarnya.
Program ini telah memasuki tahap proof of concept di Jakarta dan akan diperluas secara nasional melalui kemitraan dengan yayasan dan sponsor.
Dengan target pengoperasian 25 unit bus, Sekolah VR Keliling membawa semangat teknologi untuk semua dan berkomitmen menghadirkan pendidikan yang inklusif dan inspiratif bagi seluruh anak bangsa.
Baca juga: Rahayu Saraswati dapat dukungan kuat pimpin kembali TIDAR

