Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Setdaprov Kalsel) Farhan menyatakan, beras varietas lokal dan "iwak haruan" atau ikan gabus sumbang inflasi di provinsinya pada Oktober 2024.
Pernyataan itu menjawab/menanggapi pertanyaan anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalsel dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Firman Yusi pada rapat Komisi bersama Biro Perekonomian Setdaprov setempat di Banjarmasin,.Senin (4/11/2024).
"Pasalnya harga beras lokal dan haruan sampai saat ini masih 'larang' (mahal) sehingga turut mendorong inflasi di 'Tanah Banjar' atau Kalsel Babussalam," ujar Farhan.
Menurut dia, mahalnya harga beras lokal karena masih banyak orang Banjar mengonsumsi atau kurang senang terhadap varietas unggul.
Begitu pula masih mahalnya harga haruan, karena merupakan primadona ikan air tawar bagi masyarakat Banjar dan suguhan makanan masakan khas Banjar.
Sebagai ilustrasi tingkat inflasi di Kalsel berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi setempat secara umum pada Oktober 2024 terjadi inflasi y-on-y sebesar 1,81 persen.
Angka inflasi tersebut karena terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 104,23 pada Oktober 2023 menjadi 106,12 pada Oktober 2024.
"Patokan pantauan tingkat inflasi di Kalsel pada lima kabupaten/kota yaitu Kota Banjarmasin, Kabupaten Kotabaru, Tanah Laut (Tala), Hulu Sungai Tengah (HST) dan Kabupaten Tabalong," demikian Farhan.
Sementara itu , Firman Yusi berharap agar pemerintah provinsi (Pemprov) setempat agar terus mengendalikan tingkat inflasi di "Bumi Perjuangan Pahlawan Nasional Pangeran Antasari" atau "Bumi Lambung Mangkurat " Kalsel agar daya beli masyarakat dapat terjangkau.
"Kita khawatir kalau tingkat inflasi terlalu tinggi justru daya beli masyarakat tidak terjangkau,. terutama bagi mereka kelas ekonomi menengah ke bawah," demikian Firman Yusi.
Sementara dari pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, harga beras lokal sedikit mengalami penurunan seiring baru selesai musim panen, namun masih mahal bila dibandingkan dengan varietas unggul.
Sebagai contoh di pasaran Banjarmasin, Selasa (5/11/2024) per liter beras Siam Mayang sebelumnya Rp17.500 turun menjadi Rp17.000, sedangkan beras varietas unggul berkisar Rp10.000 -Rp13.000.
Begitu pula iwak haruan ukuran satu kilogram lebih/ekor masih berkisar harga Rp80.000 - Rp90.000/kg dan "pupuyu" (sejenis ikan betok) yang juga primadona ikan air tawar perairan umum Tanah Banjar Kalsel untuk ukuran dua ons/ekor harga satu kilogram Rp80.000 lebih.