Banjarbaru (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengunjungi lokasi Pembangunan Persemaian Liang Anggang (PPLA) seluas 14 hektare di Kelurahan Landasan Ulin, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa.
Siti pun sempat menanam pohon dan mengecek progres proyek PPLA yang berencana diresmikan Presiden Joko WIdodo.
Baca juga: 81 perusahaan di Kalsel terima penghargaan PROPER dari KLHK
Diketahui, Kementerian LHK bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) RI, serta PT Adaro Energy Indonesia Tbk., mendirikan PPLA berkapasitas 10 juta batang pohon tersebut.
Mendampingi Menteri LHK, Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Priyadi mengatakan berkomitmen mendukung upaya pemerintah untuk mempercepat pemilihan lahan kritis di Indonesia melalui pembangunan Persemaian berskala besar.
Terlebih, menurut Priyadi, Adaro merupakan perusahaan pemegang Pinjam Pakai Kawasan Hutan (PPKH).
Priyadi mengapresiasi Kementerian LHK dan Kementerian PUPR mengamanatkan Adaro merampungkan Pembangunan Persemaian Liang Anggang di Banjarbaru, Kalsel.
Priyadi mengungkapkan Adaro mengeluarkan pembiayaan sarana, prasarana pusat persemaian, dan melaksanakan fungsi pengawasan operasional untuk menangani lahan kritis di berbagai wilayah di Indonesia.
"Serta turut membantu Indonesia menangani perubahan iklim global," ungkap Priyadi.
Proyadi menjelaskan Indonesia telah menegaskan agenda Indonesia’s FoLU Net Sink 2030 sebagai aksi mitigasi yang menunjukkan aksi iklim pelaksanaan target kinerja melalui pendekatan yang lebih terstruktur dan sistematis.
Baca juga: KLHK tanam ribuan pohon untuk pembangunan 560 hektare hutan kota di Tanah Bumbu
Salah satu kunci pertama dan memegang peranan penting untuk mencapai hal tersebut, yakni penyediaan bibit berkualitas pada kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang lebih masif dan terstruktur.
Untuk itu, pemerintah mendorong semua pihak untuk berkolaborasi dalam percepatan pemulihan lingkungan, termasuk upaya peningkatan tutupan hutan dan lahan atau reforestasi.
Hal itu berkaitan sangat erat dengan langkah Indonesia merespon kondisi global yang berkaitan dengan sustainability, biodiversity dan sirkuler ekonomi, juga dalam orientasi carbon offset.
Priyadi pun menuturkan Adaro Energy Indonesia melalui salah satu anak perusahaan, PT Adaro Indonesia menjalankan skema kerja sama Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership dengan pemerintah untuk Pembangunan Pusat Persemaian Liang Anggang.
Pemerintah melalui Kementerian LHK dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Direktorat Jenderal Sumber Data Air Kementerian PUPR mendukung sistem pengairan di area tersebut.
Baca juga: KLHK optimalkan peran KPH capai target Indonesia FOLU Net Sink 2030
Rencananya, area seluas 6,6 hektare dari total 14 hektare akan ditanami bibit pohon kayu, Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), endemik dan estetik. Kemudian, bibit tanaman multifungsi ini akan didistribusikan ke lahan kritis di seluruh Indonesia.
Selain pemerintah pusat, proyek PPLA Banjarbaru tersebut melibatkan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan untuk mengelola bibit dari proses perencanaan, distribusi, hingga pemantauan.
Selanjutnya, Pemprov Kalsel pun membantu penanaman bibit dari PPLA untuk kegiatan RHL di wilayah pengelolaan Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Barito yang dikelola Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Barito Kementerian LHK melalui Gerakan Revolusi Hijau yang dicanangkan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.
Diketahui, Presiden Joko Widodo mengarahkan PPLA untuk membangun fasilitas persemaian dengan skala besar pada setiap provinsi guna mendukung pemulihan ekosistem melalui rehabilitasi hutan dan lahan, termasuk reklamasi areal atau lahan bekas tambang.
Baca juga: HST dianugerahi Adipura ke-8 dari Kementerian LHK