Tanjung (ANTARA) - Persemaian Liang Anggang (PLA) di Kawasan Hutan Lindung Kelurahan Landasan Ulin, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalimatan Selatan merupakan hasil kolaborasi pemerintah dan Adaro (Public Private Partnership) sebagai upaya mendukung program rehabilitasi hutan dan lahan.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan pentingnya komitmen dalam mitigasi iklim dan rehabilitasi lingkungan melalui pembangunan pusat persemaian.
“Pembangunan pusat persemaian bagian dari kerja aksi mitigasi iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, percepatan rehabilitasi hutan dan lahan," jelas Siti Nurbaya dalam rilis tertulis yang disampaikan YABN, Rabu.
Selain itu satu upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak tegakan pohon/tanaman serta meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat umum atas pelaksanaan program pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan, khususnya kegiatan penanaman pohon.
Sebelumnya Menteri LHK meresmikan. persemaian di atas lahan seluas 14 hektare ini didampingi Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro), Garibaldi Thohir atau Boy Thohir.
Persemaian ini memiliki areal produksi 6,6 hektare dengan kapasitas produksi mencapai 10 juta batang pohon per tahun.
Dengan jenis bibit yang dihasilkan di mencakup bibit kayu-kayuan, hasil hutan bukan kayu (HHBK) serta tanaman endemik dan estetik yang akan didistribusikan ke lahan kritis di seluruh Indonesia.
Selai persemaian Liang Anggang Menteri LHK juga meresmikan empat persemaian skala besar lainnya di Indonesia yakni di Mandalika, Labuan Bajo, Likupang dan Toba secara virtual.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro), Garibaldi Thohir mengatakan akan terus berkomitmen memberikan kontribusi terhadap upaya rehabilitasi lahan kritis.
“Persemaian Liang Anggang ini merupakan kewajiban Adaro Group sebagai perusahaan tambang untuk memberikan kontribusi balik kepada bumi Kalimantan," jelas Boy Thohir.
Ini l sejalan dengan instruksi Presiden dalam membangun persemaian skala besar di seluruh provinsi guna mendukung pemulihan ekosistem.
Ia menambahkan Adaro akan terus mengawasi operasional PLA untuk memastikan kelangsungan program rehabilitasi berjalan baik.
Persemaian ini hasil kolaborasi antara Adaro, Kementerian LHK dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Total dana bantuan untuk pembangunan PLA mencapai Rp 154 miliar dengan kontribusi dari Adaro Rp 120 miliar untuk kebutuhan sarana utama dan pendukung, Kementerian PUPR Rp 19,2 miliar untuk sarana pemenuhan air baku, Kementerian LHK Rp 11 miliar untuk sarana operasional dan pembibitan, serta dukungan dari Norwegia sebesar Rp 3,8 miliar.
Adaro juga membangun sarana utama persemaian berupa production house area, mother plant house, germination house area, open cloud area dilengkapi dengan mesin pengisi media dan otomatisasi sistem penyiraman bibit, serta sarana pendukung persemaian.