Rantau (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan Irnawati memperjuangkan jabatan kepala sekolah bagi calon guru penggerak yang mengikuti program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan IX periode 2024.
"Mudah-mudahan ada pelantikan, nanti akan saya perjuangkan untuk menjadi kepala Sekolah, memang layak," ujar Irnawati saat Festival Panen Hasil Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP ) Angkatan IX di Rantau, Kabupaten Tapin, Sabtu.
Baca juga: Kadisdik Tapin: Teater "Pipikat Tasan Panyi" simpan nilai nasionalisme-patriotisme
Irnawati memutuskan syarat menjadi kepala sekolah harus memiliki sertifikat guru penggerak dari program Kementerian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
"Memang peraturannya setelah mendapatkan sertifikat guru penggerak ini, mereka bisa dilantik untuk menjadi kepala sekolah, sedangkan untuk pengawas sekolah ada lanjutan yakni mengikuti uji kompetensi," ungkap Irnawati.
Baca juga: Tapin terima empat penghargaan dari BPMP Kalsel
Irnawati menaruh harapan besar calon Guru Penggerak Angkatan IX yang berjumlah 18 orang itu dapat memberikan manfaat untuk mendorong kemajuan kualitas pendidikan di Kabupaten Tapin.
Ia mengapresiasi 18 pendidik terpilih tersebut mampu mengimplementasikan hasil program Pendidikan Guru Penggerak selama enam bulan terakhir yang dipandu Pengajar Praktik.
Irnawati mengungkapkan penempatan 18 calon guru penggerak ini di sekolah tingkat taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) hingga sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Tapin.
"Selama pendidikan enam bulan perjuangan mereka luar biasa, hari ini pada lokal karya terlihat terwujud nyata hasilnya," ungkapnya.
Baca juga: Sekda Tapin rancang program sarjana desa hingga pusat pendidikan
Sejak program guru penggerak bergulir, data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mencatat jumlah guru penggerak yang lulus dari Angkatan I hingga VIII terdapat 61.256 orang, sedangkan 32.203 calon guru penggerak Angkatan IX masih tahap pendidikan.
Sementara itu, jumlah guru penggerak yang sudah menjadi kepala sekolah mencapai 11.852 orang di seluruh Indonesia.
Baca juga: 842 anak di Tapin putus sekolah didominasi faktor ekonomi