Banjarbaru (ANTARA) - Pusat Pengendalian Operasi Penanganan Bencana (Pusdalops-PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (BPBD Kalsel) melaporkan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah mencapai 205,5 hektare di provinsi setempat.
“Personel setiap hari berpatroli, upaya utama penanganan ialah tim memastikan titik api tidak merambat ke permukiman penduduk,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah di Banjarbaru, Jumat.
Baca juga: Sekda Balangan dorong tim gabungan intensifkan patroli karhutla
Raden menyebutkan petugas telah berupaya keras mencegah dan menanggulangi karhutla di Kalsel terutama di Kota Banjarbaru yang merupakan area prioritas penanganan bencana kabut asap akibat karhutla.
“Personel memprioritaskan Kota Banjarbaru karena dekat dekat Bandara Syamsudin Noor,” katanya.
Ia menyebutkan hampir setiap hari karhutla terjadi di Kota Banjarbaru.
Raden mengatakan pula hingga saat ini sudah ada total 2.521 titik api yang menyebar di seluruh wilayah Kalsel.
Berdasarkan data yang dihimpun Pusdalops PB BPBD Kalsel hingga saat ini, Kota Banjarbaru merupakan wilayah terluas dilanda karhutla tercatat mencapai 100 hektare lebih.
Kemudian karhutla terluas kedua di Kabupaten Tanah Laut dengan perkiraan sekitar 85 hektare lebih.
Baca juga: BPBD Kalsel padamkan karhutla area Bandara Syamsudin Noor
Lebih lanjut, di Kabupaten Banjar karhutla melahap total 14 hektare.
Sementara itu, kabupaten lain peristiwa karhutla skala kecil serta tidak melebihi 2,5 hektare.
Raden mengungkapkan hanya ada tiga kabupaten yang nihil karhutla di antaranya Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru.
Ia mengatakan BPBD kabupaten dan kota selalu memberikan sosialisasi dan edukasi rutin kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Pihaknya memaksimalkan keberadaan personel di posko yang disebar di kabupaten dan kota agar selalu berkoordinasi dan menyampaikan informasi sumber titik api ke posko induk BPBD Kalsel .
"BPBD Kalsel menugaskan personel berjaga 1x24 jam,” ujarnya.
Baca juga: 2.168 titik api karhutla di Kalimantan Selatan