Pelaihari (ANTARA) - Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan Sukamta mengatakan, berdasarkan data dari aplikasi Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat Elektronik (E-PPGBM) tahun 2022 angka balita stunting di Tanah Laut sebanyak 1.305 orang dari 24.392 orang balita atau 5,35 persen.
"Angka tersebut mengalami penurunan dari semula 2.440 atau 10,52 persen pada 2021,” kata bupati, saat mengikuti kegiatan roadshow daring percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia ( Menko PMK-RI) Muhadjir Effendy, di Aula Sarantang Saruntung Pelaihari, Kamis.
Menurut dia, Pemkab Tanah Laut bersama jajaran akan terus melakukan upaya percepatan penurunan stunting.
Percepatan penurunan stunting di Tanah Laut, sebut dia, akan terus dipacu dengan mengoptimalkan posyandu, puskesmas, jaringan keluarga berencana beserta kader-kadernya.
"Penurunan stunting akan kami mulai dari kalangan remaja, ibu hamil dan 1000 hari kehidupan," katanya.
Dengan upaya yang telah dilakukan Pemkab Tanah Laut, dia berharap, angka balita stunting di Tanah Laut semakin menurun.
"Dukungan semua pihak terkait juga diperlukan dalam menekan angka balita stunting di Bumi Tuntung Pandang," tegasnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK-RI) Muhadjir Effendy mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Tanah Laut dalam mencegah stunting.
Muhajir membuka kesempatan kepada Pemkab Tanah Laut untuk mengusulkan penambahan fasilitas kesehatan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai upaya menurunkan angka stunting.
"Keperluan tambahan sarana dan prasarana yang ada di fasilitas kesehatan nanti bisa diusulkan melalui DAK, termasuk keperluan alat USG yang harus ada di puskesmas dan antropometri yang standar untuk posyandu," ucapnya.
Bupati: Balita stunting di Tanah Laut sebanyak 1.305
Kamis, 16 Februari 2023 19:26 WIB
Penurunan stunting akan kami mulai dari kalangan remaja, ibu hamil dan 1.000 hari kehidupan,