Banjarbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan memperkuat kolaborasi melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) untuk percepatan penurunan angka Stunting di kota setempat.
Sosialisasi gerakan itu dilakukan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Kota Banjarbaru, Rabu.
"Gerakan ini sebagai bagian upaya mempercepat penurunan stunting yang harus ditangani sistematis dan berkelanjutan," ujar Staf Ahli Wali Bidang Ekonomi dan Keuangan Abdul Malik di sela sosialisasi.
Menurut Malik, program "Genting" dilakukan berdasar keperluan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan menekan angka pertumbuhan kemiskinan di kota yang berjuluk "Idaman" itu.
Malik menekankan, gerakan orang tua asuh cegah stunting hadir untuk memastikan seluruh anak indonesia bertumbuh kembang dan terhindar dari stunting yang akhirnya dapat memengaruhi masa depan anak.
"Penanganan stunting dilakukan sistematis dan berkelanjutan hingga diperlukan sinergi lintas sektor serta peran aktif masyarakat dalam upaya percepatan penurunan penyakit gagal tumbuh anak itu," ucapnya.
Diharapkan, melalui gerakan cegah stunting yang menjadi program bersama untuk memastikan anak Banjarbaru tumbuh kuat, sehat, dan bebas dari stunting dapat terwujud sesuai harapan.
"Kami berharap komitmen maupun sinergi semakin kuat terutama Tim Percepatan Penurunan Stunting melalui evaluasi sebagai nilai ukur keberhasilan sekaligus menentukan langkah selanjutnya," kata dia.
Ditambahkan, evaluasi menyeluruh yang dilakukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) harus menjadi acuan kelurahan maupun kecamatan untuk bisa menjalankan strategi penurunan penyakit itu.
"Harapan kita semua, memperkuat komitmen bersama antara pemda dan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya mewujudkan generasi Banjarbaru yang sehat, cerdas, dan bebas stunting," katanya.
Diketahui, angka Stunting di Kota Banjarbaru merupakan terendah di Provinsi Kalsel yakni 12,4 persen disusul Kabupaten Hulu Sungai Tengah 13 persen dan Kabupaten Tapin sebesar 14,4 persen.
Meski pun terendah tetapi Pemkot Banjarbaru berupaya untuk dapat menurunkan lebih rendah melalui sejumlah program di antaranya Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) tersebut.