Acara yang dilaksanakan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) salah satu milik BUMN tersebut juga memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM bagaimana pemanfaatan memiliki NIB yang sudah didapatkan.
Kepala Divisi Jasa Manajemen dan Kemitraan PT PNM, Mira Damayanti Hardjono, mengatakan, pelatihan ini bertujuan mendorong para nasabah PNM agar dapat meningkatkan pengetahuan pentingnya memiliki perijinan usaha.
"Agar legalitas usahanya terjamin, sehingga dapat meningkatkan fasilitas pembiayaan dari perbankan," tuturnya.
Dikatakan dia, pelaku usaha juga kesempatan mengikuti pengadaan barang atau jasa pemerintah, sehingga usahanya bisa naik kelas.
Ditambahkannya, peserta juga didampingi dan dibimbing untuk mengikuti perkembangan zaman digital agar bisa memperluas pasar usahanya melalui sosial media sehingga produk usahanya semakin laku di pasaran lokal, nasional, maupun online.
“Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk dari tiga modal PNM, yakni, finansial, intelektual dan sosial," ungkap Mira.
PT PNM Cabang Banjarmasin melakukan pencairan serentak sebanyak 1.000 nasabah baru secara online/hybrid terbagi beberapa titik PNM Mekaar Regional Kalimantan seperti di Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan dan Samarinda (Kalimantan Timur) serta Kalimantan Utara.
Menurut Mira, hingga 18 Oktober 2022, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp146,68 T kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 12,91 juta nasabah.
Dikatakan dia, PNM sudah memiliki 3.507 kantor layanan PNM Mekaar dan sebanyak 688 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia.
"Untuk di Provinsi Kalsel ini sekitar 25 ribu nasabah," tuturnya.
Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kalsel Subhan Nor Yaumil yang mewakili Gubernur Kalsel hadir pada acara itu menyatakan apresiasi terhadap PNM yang cukup besar berkiprah bagi kemajuan UMKM.
Menurut dia, pemerintah provinsi juga memiliki banyak program untuk membantu peningkatan dan pengembangan UMKM ini.
"Dengan kolaborasi PNM, moga UMKM di daerah kita makin banyak yang maju untuk peningkatan ekonomi daerah," ujarnya.
