Banjarmasin, 23/8 (Antara) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kembali menggelar festival budaya pasar terapung sebagai upaya untuk mengangkat wisata dan budaya yang bersumber dari kearifan lokal.
Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan Heriansyah di Banjarmasin Kamis mengatakan, festival Budaya Pasar Terapung dilaksanakan mulai 24?26 Agustus 2018 di depan ekskantor Gubernur Kalimantan Selatan Siring 0 Kilometer Banjarmasin.
Menurut Heriansyah, pada festival tersebut, juga akan ditampilkan kampung-kampung Banjar dari Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se Kalsel yang dibangun di sepanjang siring Sungai Martapura.
Di bantaran sungai, juga akan bisa disaksikan para pedagang tradisional yang berjualan di atas perahu atau kelotok sebagai ciri utama aktivitas jual beli budaya masyarakat Banjar.
Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran dan Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata Kalsel, H Faisal menambahkan, festival Budaya Pasar Terapung 2018 bertema "Dari Pasar Terapung Kalimantan Selatan untuk Destinasi Wisata Indonesia."
Menurut dia, tema tersebut, memiliki makna bahwa Kalsel memiliki beragam pesona wisata yang layak menjadi kalender festival wisata nasional, terutama kearifan masyarakat lokal dalam mempertahankan budaya bahari khususnya kehidupan di atas perairan sungai.
Pelaksanaan festival budaya pasar terapung ini dilaksanakan, setelah Pemprov Kalsel, sukses melaksanakan kegiatan besar lainnya, seperti Festival Kiram Park dan Borneo II.
Pada acara tersebut, bakal dihadiri sejumlah pejabat Kementerian Pariwisata dan seluruh pihak terkait.
Tujuan kegiatan ingin menampilkan kearifan budaya lokal sebagai refleksi ciri masyarakat Banjar.
"Acara ini mendapat dukungan masyarakat dan stakeholder terkait, karena bernilai edukasi dan bersifat menghibur rakyat,"katanya.
Dijelaskan, Festival Budaya Pasar Terapung merupakan refleksi dari kehidupan budaya sungai yang menjadi ciri khusus dari masyarakat Kalimantan Selatan, yang banyak bermukim di tepian sungai-sungai besar dan kecil, yang mengalir di wilayah Kalimantan Selatan.
Budaya sungai dapat diamati mulai dari mendirikan rumah panggung yang berjajar di tepian sungai, rumah ibadah, sekolah dan aktivitas keseharian masyarakat , seperti mandi, mencuci, dan melaksanakan jual beli untuk keperluan sehari-hari.
"Semua aktivitas kehidupan masyarakat Banjar dilakukan di tepian dan di atas sungai. Inilah budaya sungai yang hidup dan tumbuh berkembang di masyarakat Kalimantan Selatan," katanya.
Sehingga, kegiatan ini dirancang dengan konsep dasar agar setiap wisatawan atau masyarakat yang menyaksikan dapat sensasi dan keunikan Pasar Terapung.
Pemprov angkat budaya lokal melalui festival terapung
Jumat, 24 Agustus 2018 19:49 WIB
Semua aktivitas kehidupan masyarakat Banjar dilakukan di tepian dan di atas sungai. Inilah budaya sungai yang hidup dan tumbuh berkembang di masyarakat Kalimantan Selatan