Marabahan (ANTARA) - Bupati Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan H Bahrul Ilmi menyampaikan rasa terimakasih dipilihnya Kabupaten Batola sebagai salah satu lokasi panen bersama Presiden Prabowo Subianto.
“Ini merupakan suatu kehormatan bagi kita sebagai Kabupaten Batola dianggap area lahannya terluas antara 12 Kabupaten/Kota. Izin dukungan dan bimbingannya ke depan semoga bisa melaksanakan pertanian sebagai ujung tombak di Kalsel,” ujar H Bahrul Ilmi, selepas acara Panen Raya, Senin.
Mrnurut dia, sebagai anak petani juga merasakan betapa kerasnya dalam menjalani profesi mulia tersebut.
Sejak tahun 1992, dia mengaku bersyukur mampu memberangkatkan kedua orangtuanya berhaji berkat dunia pertanian.
“Dunia pertanian itu sangat menjanjikan. Kita juga sebagai anak petani, betapa kerja kerasnya menanam padi saat hujan dan panas. Menggunakan tenaga, jadi tidak mengenal lelah dengan alat tradisional,” ucapnya.
Bupati menyampaikan, keinginan kuat untuk bersinergitas antar stakeholder dalam mewujudkan ketahanan pangan di Banua.
Bahkan, ungkap dia, kini dukungan melalui alat Combine Harvester sangat mempermudah kinerja petani.
Bahrul Ilmi juga sangat mendukung program nasional tersebut dengan melaksanakan pemberian program bantuan pinjaman pembelian pupuk bersubsidi tanpa bunga dibayar setelah tanam.
Selain itu, sebut dia, membantu pembayaran premi Asuransi Usaha Tani Padi serta dukungan pengawalan pemanfaatan Alat mesin pertanian (alsintan) bantuan pemerintah kepada Brigade Pangan di Batola.
Sementara, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam videoconference menyampaikan, momen tersebut menjadi sangat penting karena dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah telah berhasil meningkatkan produksi beras nasional hingga mencapai angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir
."Dengan total luas lahan padi di panen secara serentak di 14 Provinsi mencapai 123.228 hektare, sehingga total stok beras dicadangkan sampai dengan April 2025 sebesar 2,4 juta ton.
Untuk serapan gabah dihasilkan oleh para petani, Menteri Pertanian RI bersama dengan Kepala BULOG memberikan jaminan untuk menyerap seluruh gabah dihasilkan oleh petani dengan harga Rp. 6.500/kg gabah.
“Jaminan harga dan serap gabah oleh BULOG memberikan keuntungan dan kebahagian bagi petani kita, sehingga saat ini serapan BULOG naik 2.000 persen," ungkap Amran Sulaiman.
Presiden Prabowo Subianto pada videoconference menyampaikan, optimisme Indonesia untuk menuju Swasembada Pangan semakin tinggi dengan melihat kondisi di lapangan dan semangat petani untuk menanam padi.
Di tengah kondisi global yang tidak menentu, ucap dia, Kementerian Pertanian RI memberikan jaminan ketahanan pangan nasional.
Provinsi Kalimantan Selatan (Prov Kalsel) merupakan salah satu sentra utama produksi padi nasional, sebut dia, menjadi provinsi terbesar ke-11 dalam produksi beras nasional.
Pada tahun 2024, terang dia, total produksi padi provinsi Kalsel mencapai 1,2 juta ton. Hal ini dicapai melalui program optimasi lahan (oplah) dan cetak sawah yang dicanangkan.
Tahun 2025, Presiden Prabowo Subianto menyetujui usulan Menteri Pertanian untuk penetapan alokasi pupuk subsidi sebesar 9,55 juta ton.
Kegiatan Panen Raya Padi Serentak di Kalsel dipusatkan di Desa Panca Karya, Kabupaten Batola.
Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman melakukan Panen Raya Padi secara serentak di 14 Provinsi dan 198 Kabupaten/Kota bersama 5.702 petani, 13 Gubernur, tiga Wakil Gubernur, 181 Bupati/walikota, 20 Wakil Bupati/Wakil Walikota, unsur Forkopimda, Bulog, BPS, PT Pupuk Indonesia, Senin (07/04/2025).
Untuk memastikan panen serentak tersebut Presiden Prabowo Subianto melakukan videoconference kepada seluruh Gubernur, Bupati dan Walikota di 13 Provinsi seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
