Rantau, Tapin (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan rekayasa lalu lintas di jalan utama guna melancarkan akses jalan kepulangan para jamaah Haul ke-20 KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul di Martapura, Kabupaten Banjar, Minggu.
“Rekayasa lalu lintas satu arah diberlakukan setelah puncak Haul Guru Sekumpul, saat kepulangan nanti tentu arus lalu lintas dari arah Martapura ke arah Kabupaten Tapin padat merayap karena daerah ini merupakan perlintasan jalan utama,” kata Kanit Regident Satlantas Polres Tapin Ipda MS Ariza, di Rantau, Tapin, Minggu.
Baca juga: Polres Tapin ringkus dua penganiaya terhadap disabilitas
Dia menyebutkan rekayasa lalu lintas ini penting agar arus lalu lintas dapat dikontrol sehingga para jamaah tidak kelelahan di jalan yang diakibatkan kondisi macet sepanjang jalan, dengan demikian arus kepulangan jamaah Haul Sekumpul berlangsung lancar.
“Jalur dari arah Martapura menuju Tapin nantinya akan diberlakukan satu arah,” ujarnya.
Ariza menjelaskan teknis pengaturan lalu lintas nanti, pengendara akan diarahkan untuk memilih jalur tertentu setelah sampai di Bundaran Bungur Kabupaten Tapin.
Bagi pengendara dari Tapin menuju Banjarmasin, kata dia, akan dialihkan melalui Margasari sehingga akses jalan lebih terkendali agar tidak menyebabkan macet yang cukup panjang.
Baca juga: Lewat persuasif, Polres Tapin bekuk dua pelaku penganiayaan berat
Menurut Ariza, banyak jamaah yang langsung pulang ke daerah masing-masing setelah puncak Haul Guru Sekumpul pada malam hari ini, sehingga rekayasa lalu lintas diperlukan di jalur utama dari Martapura hingga Bundaran Bungur Tapin.
“Untuk keberangkatan dari kemarin hingga sore hari tadi, jalur alternatif masih memadai sehingga rekayasa lalu lintas tidak terlalu mendesak,” ujarnya.
Sebagai langkah pengamanan maksimal di Kabupaten Tapin, Posko Giat Haul Sekumpul Polres Tapin dibuka hingga 7 Januari untuk memantau arus kepulangan jamaah dan memastikan kelancaran lalu lintas.
Baca juga: Tega, anak kandung bunuh orang tua di Tapin