Banjarbaru, Kalsel (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan berupaya meningkatkan layanan bagi masyarakat, termasuk di bidang kesehatan hewan dan ketahanan pangan.
Kepala DKP3 Banjarbaru Abu Yajid Bustami di Kota Banjarbaru, Senin, menyampaikan pihaknya akan membuka pusat layanan kesehatan hewan di kawasan Karang Anyar Kelurahan Loktabat Utara Banjarbaru Utara.
Baca juga: Hujan tak halangi antusiasme warga ikuti "Banjarbaru Bersholawat"
Hal ini bertujuan memastikan kesehatan ternak peliharaan masyarakat Banjarbaru terjaga. Selain itu, DKP3 juga bekerja sama dengan Pasar Bauntung untuk memeriksa keamanan pangan setiap minggu, demi memastikan bahan makanan yang dijual aman untuk dikonsumsi.
Di sektor pertanian, DKP3 memberikan dukungan kepada kelompok Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) Maju Makmur di Kelurahan Bangkal berupa alat penggilingan padi.
Ketua Kelompok Lumbung Pangan Masyarakat Maju Makmur Ahmad Aspihani menyatakan terima kasih atas bantuan yang diberikan, yang menurutnya akan sangat bermanfaat bagi anggota kelompok dan petani sekitar.
"Alat ini sangat membantu dalam mempercepat proses pengolahan hasil panen kami," ungkapnya.
Tak hanya itu, DKP3 Banjarbaru juga memanfaatkan dana insentif yang diberikan pemerintah pusat berkat kemampuan pemkot mengendalikan inflasi untuk membeli berbagai peralatan pertanian modern, seperti traktor roda empat dan mesin panen.
Baca juga: Banjarbaru wujudkan kemandirian pangan melalui optimalisasi lahan
Kepala DKP3 kembali menjelaskan bahwa penggunaan alat modern ini dapat mempercepat proses pengolahan lahan pertanian.
"Jika menggunakan cangkul, menggarap lahan satu hektar bisa memakan waktu beberapa hari, tapi dengan traktor, pekerjaan ini bisa selesai dalam hitungan jam," jelasnya.
Dengan berbagai upaya tersebut, DKP3 Banjarbaru berharap dapat mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, serta mendukung pembangunan sektor pertanian dan peternakan secara berkelanjutan.
DKP3 juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan lahan-lahan tidak produktif dengan menanam tanaman bermanfaat seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, serta menerapkan metode budidaya ikan seperti bioflok.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan lokal sekaligus mendukung program B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman).
"Ketahanan pangan adalah kunci. Jika kita ingin melaksanakan B2SA, ketersediaan bahan pangan seperti buah dan sayuran harus tercukupi," katanya.
Baca juga: Wali Kota Banjarbaru berikan penghargaan kebersihan lingkungan
Banjarbaru tingkatkan kesehatan hewan dan ketahanan pangan
Senin, 16 Desember 2024 21:14 WIB