Banjarmasin (ANTARA) - Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) Kalimantan Selatan "banjir" ucapan dari masyarakat internasional terutama saat merayakan satu dasawarsa Hari Bekantan dari kalangan yang peduli terhadap pelestarian primata endemik dari Kalimantan ini.
Seperti disampaikan Prof. Tim Roberts dari Universitas New Castle (UoN) Australia.
Baca juga: Pulau Curiak dilengkapi ecolodge dukung wisata bekantan di situs Geopark Meratus
“Halo semuanya, saya Prof Tim Roberts dari Universitas Newcastle di Australia dan saya dengan senang hati mengirimkan pesan ucapan selamat dan pesan harapan bagi Anda semua, yang berupaya menyelamatkan bekantan," kata Prof. Tim Robert berdasarkan keterangan tertulis diterima di Banjarmasin, Jumat.
Lebih lanjut, Robert mengatakan penting memastikan aman terhadap semua hewan yang terancam punah. Seperti di Australia, pihaknya mencoba menyelamatkan koala dan burung nuri.
Menurut Robert, sedangkan, Dr Amalia Rezeki dan tim bekerja luar biasa untuk menyelamatkan Bekantan di Kalimantan .
“Selamat dan selamat Hari Bekantan 2024," ucapnya.
Sementara Theo Brans dari Belanda mengatakan “Mijn vriend in Indonesië, vier 28 maart de Dag van de Neusaap. Temanku di Indonesia, merayakan 28 mart Hari Bekantan. Save the Proboscis Monkey and support the conservation project in Pulau Curiak (Banjarmasin)".
Selain itu, banyak ucapan dari masyarakat Internasional lain dari Belgia, Norwegia, Amerika Serikat dan negara Asia lainnya.
Baca juga: Selamatkan mangrove rambai demi Bekantan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. Sandiaga Uno turut memberi ucapan selamat kepada SBI, dan juga mengajak bersama melestarikan bekantan.
“Selamat hari bekantan 2024, mari kita bangun kepedulian untuk pelestarian bekantan, satwa endemik Kalimantan yang kondisinya terancam punah. Ayo bersama selamatkan bekantan dari kepunahan. Pasti bisa," ujarnya.
Pelaksana tugas Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan Ridwan Effendy menyambut baik peringatan Hari Bekantan 2024, serta menyampaikan ucapan “Selamat Hari Bekantan The World Love Bekantan. Salam lestari,".
Selama satu dasawarsa memperingati Hari Bekantan, tidak sedikit pencapaian yang telah diperoleh SBI dengan dimotori Dr. Amalia Rezeki, seorang pegiat dan peneliti bekantan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Terutama meraih Kalpataru sebagai penghargaan tertinggi di bidang lingkungan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2024.
Hari Bekantan diperingati setiap 28 Maret, tidak hanya di Indonesia, namun di beberapa negara sebagai bagian dari gerakan moral untuk membangun kepedulian terhadap pelestarian bekantan (Nasalis larvatus), satwa dalam daftar merah spesies terancam punah International Union for Conservation of Nature (IUCN).
SBI merupakan pencetus perayaan Hari Bekantan tersebut yang untuk pertama kalinya dideklarasikan pada 28 Maret 2015 di Pulau Bakut.
"Peringatan Hari Bekantan ini, dilakukan agar menumbuhkan rasa kepedulian terhadap satwa ikon kebanggaan Provinsi Kalsel yang merupakan primata endemik serta spesies kunci yang terancam punah menurut Lembaga Konservasi Internasional IUCN," kata Amel sebutan akrab founder SBI ini.
Baca juga: Pohon loa rumah nyaman bagi satwa di Taman Biodiversitas Lembah Bukit Manjai
SBI mengisi acara Peringatan Hari Bekantan 2024 dengan kegiatan seminar ilmiah, aksi konservasi dan pemberian Bekantan Awards yang ditujukan kepada insan yang peduli dan berdedikasi terhadap upaya konservasi bekantan dan riset tentang bekantan.
Yasmin Qamarani selaku ketua panitia pelaksana Peringatan Hari Bekantan 2024 mengatakan ada beberapa rangkaian acara dengan tema Hari Bekantan "The World Love Bekantan", seperti syukuran di Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak, aksi konservasi dan bakti sosial dengan membagi sembako untuk para nelayan lokal di sekitar kawasan Pulau Curiak.
Kegiatan melibatkan masyarakat lokal, komunitas pecinta lingkungan, Nanang Galuh Banjar, tokoh masyarakat setempat dan mitra dari Polair yang selama ini banyak mendukung dan membantu kegiatan, baik keamanan, aksi konservasi dan sosial.
“Berhubung perayaan Hari Bekantan bertepatan dengan Bulan Ramadhan, maka untuk acara seminar ilmiah dan pemberian Bekantan Awards, Insya Allah diselenggarakan pada Bulan April setelah lebaran," jelas Yasmin.
Baca juga: SBI bersama Pj Bupati Batola tanam 1.000 pohon mangrove rambai di Hari Bekantan